i-Humor

Seorang kakek memasuki sebuah apartemen. Di pintu masuk ia bertemu seorang anak.

"Nak, apakah engkau tahu kamar dimana Pak Yakub tinggal?" tanya sang kakek kepada anak tersebut. Dengan ramah anak itu menjawab, "Oooo ... tahu, Kek! Mari saya antarkan."

Anak itu pun mengajak kakek itu naik tangga menuju lantai 10 dan membawanya ke depan kamar pak Yakub. "Ini, Kek ... kamar apartemen pak
Yakub." Dengan napas yang masih tersengal-sengal sang kakek mengetuk pintu berkali-kali tetapi tidak ada jawaban.

Seorang pengarang sudah menulis enam buah novel, tiga yang terakhir masuk dalam daftar buku paling laris. Karena itu dia jadi sering muncul di acara TV dan radio, sering diundang ke berbagai pesta dan terbiasa disanjung-sanjung. Semua perhatian ini akhirnya mulai naik ke kepalanya dan dia jadi bisa terus-menerus bicara tentang dirinya dan buku-buku yang ditulisnya. Pada suatu hari, dengan lemah lembut sekali istrinya mengemukakan masalah ini kepadanya dan menyarankan agar dia memberi kesempatan lebih banyak kepada orang lain untuk bicara.
Si pengarang menyadari apa yang terjadi. Maka mereka merencanakan suatu isyarat. Kalau istrinya melihat dia bicara terlalu banyak tentang dirinya sendiri, maka isyarat yang akan diberikan adalah pura-pura batuk dan si pengarang akan mengganti bahan percakapan.

Dalam sebuah acara perkenalan Sekolah Minggu, seorang guru Sekolah Minggu bernama Daniel, dengan penuh percaya diri memperkenalkan diri:

"Anak-anak, kalian tau´kan yang tinggal di gua singa?"
"Tau, Kak," jawab anak-anak serempak.
"Ayo, sebutkan siapa namanya," lanjut guru Sekolah Minggu itu.
"Singa!!!" jawab anak-anak itu polos dan kompak.

Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. (Yesaya 2:11 )

Kiriman dari: Bilman Simanungkalit <bilman@>.

Disebuah restoran pizza seorang bapak memesan 1 porsi pizza.

Tiga orang insinyur dari tiga buah perusahaan yang berbeda sedang buang air kecil di kamar kecil. Insinyur yang pertama selesai dan mencuci tangannya. Setelah itu ia mengeringkan tangannya dengan cermat. Diambilnya kertas tisu demi kertas tisu untuk mengeringkan tangannya hingga tidak ada satu titik air pun di tangan. Sambil menoleh ke arah kedua insinyur yang masih buang air kecil, ia berkata, "Di Hewlett-Packard kami terbiasa untuk teliti."

Insinyur yang kedua selesai dan mulai mencuci tangannya. Dia hanya menggunakan satu kertas tisu saja untuk mengeringkan tangannya. Dengan teliti ia melap tangannya sampai benar-benar bersih dan kering.
Kemudian ia menoleh kepada insinyur ketiga sambil berkata, "Di Lockheed-Martin, kami tidak hanya dilatih untuk cermat tetapi juga efisien."

Istri seorang makelar mobil ditanyai tetangganya kenapa mobilnya ganti-ganti terus. Dengan sombong nyonya makelar itu menjawab:

"Itulah, suami saya memang manja. Ia tidak mau pakai mobil yang tak sesuai warnanya dengan kemeja atau dasinya."

Suatu ketika hampir seminggu ternyata mobil dagangannya belum laku-laku juga. Tetangganya yang tadi, menyindirnya, "Nyonya, saya lihat sudah satu minggu ini suami anda tidak ganti baju ya!??"

Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan; (Yesaya 2:12)

Joe, asisten kepercayaan Gubernur, telah meninggal dunia. Gubernur itu sangat bergantung pada Joe dalam meminta nasehat untuk segala permasalahannya, mulai dari soal menunda pajak sampai ke soal memilih baju. Dapat dikatakan bahwa Joe adalah sahabat terdekat Gubernur.

Karena itu, dapat dipahami mengapa Gubernur tidak terlalu menanggapi ambisi dari para pekerja di kantornya yang ingin menggantikan posisi Joe. "Dasar tak tahu diri. Mereka bahkan tidak punya kesabaran menunggu sampai jenazah Joe dikuburkan," gerutu Gubernur.

Di pemakaman, salah seorang pekerja Gubernur yang sangat rajin berjalan mendampinginya. "Gubernur," kata pria itu, "Apakah ada kesempatan bagi saya untuk menggantikan posisi Joe?"

Suatu saat ada seorang gembala sedang berjalan-jalan di sebuah padang di Afrika. Padang tersebut terkenal ganas karena banyak dihuni oleh binatang buas. Namun nampaknya ia cukup berani melintasi padang itu, karena ia membawa sebuah seruling yang bila ditiup akan membuat binatang yang mendengarnya tertidur. Beberapa saat kemudian ada segerombolan serigala yang akan memakannya, ia pun meniup serulingnya sehingga para serigala tertidur. Setelah berjalan kembali ada seekor macan yang akan menerkamnya dan sekali lagi ia meniup seruling itu sehingga macan tersebut tertidur dan ia bebas.  
Tidak begitu lama datang seekor singa yang membuatnya harus meniup seruling lagi, tetapi di luar dugaan singa tersebut tetap menerkam dan memakannya. Setelah itu para hewan terheran-heran kenapa sang singa tersebut dapat memakan orang itu. Bertanyalah segerombolan serigala tersebut kepada sang singa,

Bejo sedang berbincang-bincang dengan sahabatnya, si Amat yang rambutnya agak jarang alias botak,

Tersebutlah seorang Insinyur Indonesia (Indonesian Engineer) yang bekerja di Amerika. Sebagai seorang warga Asia, dia punya krisis kepercayaan diri, sehingga terus menerus berusaha meyakinkan semua orang sono bahwa dia sama baiknya dengan orang Amerika.

Sewaktu sedang meeting di kantor, dia bicara dengan bossnya yang orang Amerika:

Sewaktu pulang kantor, di parkiran mobil dia berkata lagi: