BERIKAN TANGAN KANANMU

Submitted by Tim i-Humor on Fri, 03/13/2015 - 16:14

Pendeta kacamata bertemu dengan keponakannya, Boy, di tengah jalan.

Pendeta: Kenapa mukamu? Kok sampai babak belur begitu?

Boy: Habis berantem, Om.

Pendeta: Kamu ini, ngakunya anak Tuhan kok malah berantem?

Boy: 'Kan Om yang ngajari ...?

Pendeta: Ngawur kamu. Om 'kan ngajari sesuai firman Tuhan ... Ingat 'kan? Kalau ditampar pipi kananmu, berikan juga ...?

Boy: TANGAN KANANMU!!

[Sumber diambil dari: Buku "Pdt. Kacamata"; Halaman 6]

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5:39)

DIMARAHI GURU

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 03/09/2015 - 14:26

Pak Karjo heran ketika Trimo, anaknya yang duduk di kelas 4 SD, pulang sekolah sambil menangis.

"Ada apa, kok nangis? Sudah besar kok cengeng!"

"Dimarahi Pak Guru," jawab Trimo di sela isakannya.

"Memangnya kenapa?"

"Pak Guru tanya, siapa yang menandatangani naskah Proklamasi."

"Lalu?"

"Ya, aku jawab tidak tahu. Aku 'kan memang tidak tahu."

"Lo, kenapa kamu tidak mengaku saja kalau kamu yang menandatanganinya?"

[Sumber: Senyum itu Dosa Ketawa Masuk Surga, No. 37; Halaman 70]

Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia. (Amsal 23:24)

MENEMUKAN HARTA KARUN

Submitted by Tim i-Humor on Fri, 03/06/2015 - 15:12

Suatu hari, Argod menemukan harta karun dengan nilai jutaan rupiah di pantai Holtekamp. Karena ia takut hartanya dicuri orang, akhirnya ia mengubur harta karun tersebut di belakang rumahnya. Lalu, ditancapkannya sebuah papan di atas tanah itu dengan tulisan "Di sini tidak ada harta karun".

Keesokan harinya, datanglah Burman, temannya, ke rumah Argod. Dan, Burman pun melihat tulisan itu.

Karena penasaran, akhirnya ia pun menggali tanah itu dan menemukan harta karun. Burman pun takut ketahuan sehingga ia menulis di balik papan tersebut dengan tulisan "Bukan Burman yang mengambil harta karun yang ada di sini".

[Sumber diambil dan disunting dari: http://www.ketawa.com/2014/01/9755-menemukan-harta-karun.html]

Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan. (Amsal 15:16)

BUKAN ANAKNYA

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 03/02/2015 - 14:19

Seorang gadis kecil ditanya siapa namanya, ia menjawab, "Saya putri Pak Gunawan."

Ibunya menjelaskan kepadanya bahwa jawabannya itu salah. Seharusnya, ia menjawab, "Saya Desi Gunawan."

Suatu hari, Kepala Sekolahnya bertanya, "Apakah kamu putri Pak Gunawan?"

Ia menjawab, "Saya rasa begitu, tetapi kata Ibu bukan."

(Sumber: Senyum itu Dosa Ketawa Masuk Surga, no. 31; halaman 62)

berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah. (Ams. 9:9)

NANGKA BERACUN

Submitted by Tim i-Humor on Fri, 02/27/2015 - 09:16

Keesokan harinya, petani itu tersenyum karena mendapati nangka-nangkanya itu tidak dicuri lagi.

Seminggu setelah itu, petani ini pergi ke kebun memetik nangka-nangkanya untuk dijual. Memang jelas terlihat bahwa tidak ada nangkanya yang hilang. Akan tetapi, dia sangat terkejut karena di sebelah papan tandanya, terdapat satu lagi papan tanda yang baru, yang bertuliskan:

"SEKARANG, ADA DUA BUAH NANGKA YANG SUDAH DISUNTIK DENGAN RACUN"

[Sumber diambil dan disunting dari: http://gelihati.blogspot.com/2003/10/nangka-beracun.html#comments]

Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. (Amsal 9:10)

KENDALA YANG PERLU DIDOAKAN

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 02/23/2015 - 13:18

Ada seorang pengusaha sukses yang sering menjadi donatur di gereja. Suatu saat, ia mendapat kendala sehingga ia pulang kampung untuk mencari ketenangan.

Ternyata, di kampung tersebut sedang diadakan pembangunan gereja. Setelah mengetahui bahwa ada pembangunan gereja, ia pergi ke rumah pendeta untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan gereja.

Lalu, pengusaha itu berkata, "Pak pendeta, saya sangat senang dapat memberi bantuan sumbangan pada gereja, tetapi karena saya mendapat 'kendala', hanya ini yang dapat saya berikan untuk saat ini."

Pendeta itu menerima pemberian si pengusaha, tetapi ia tidak tahu apa arti kata "kendala". Lalu, di gereja, ia mengumumkan, "Saudara-saudara sekalian, saat ini telah diterima sumbangan dari seorang pengusaha yang sedang mendapat 'kendala'. Jadi, mari kita doakan bapak ini agar terus mendapat kendala, sekian."

[Sumber: http://www.ketawa.com/2007/12/4283-kendala-yang-perlu-didoakan.html]

Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. (Amsal 16:16)

KONSELOR SEKOLAH DASAR

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 02/23/2015 - 11:48

Sandy memulai pekerjaannya sebagai konselor Sekolah Dasar, dan dia sangat ingin membantu. Suatu hari saat istirahat, ia melihat seorang gadis berdiri sendirian di dekat gawang, sementara anak-anak lainnya menikmati permainan sepak bola di ujung lainnya.

Sandy mendekatinya dan menanyakan apakah ia baik-baik saja. Gadis itu menjawab bahwa ia baik-baik saja.

Beberapa saat kemudian, Sandy melihat gadis itu masih di tempat yang sama dan tetap sendirian.

Sandy mendekatinya lagi dan memberikan tawaran, "Apakah kamu ingin aku menjadi temanmu?"

Gadis itu ragu-ragu, lalu berkata, "Oke."

Merasa telah membuat kemajuan, Sandy kemudian bertanya, "Mengapa kau berdiri di sini sendirian?"

"Karena aku sedang jadi kiper!" kata gadis kecil itu jengkel.

[Sumber diambil dan disunting dari: http://humorterbaik.blogspot.com/2010/11/pekerjaan-menjadi-konselor.html; Judul asli: "Pekerjaan Menjadi Konselor"]

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)

ANAK PINTAR

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 02/16/2015 - 14:53

Di suatu perumahan terjadi kebakaran yang sangat besar. Kebakaran itu hampir menghanguskan satu kompleks perumahan tersebut. Kebakaran itu berasal dari sebuah rumah milik ibu Yuni. Ibu Yuni tinggal bersama anaknya. Pada saat terjadi kebakaran, ibu Yuni sedang pergi ke warung sayur. Anaknya, yang bernama Anton, disuruh untuk menjaga rumah sendirian. Datanglah para wartawan untuk mewawancarai Anton:

Wartawan 1: Anton, apa yang sedang kamu lakukan saat terjadi kebakaran?

Anton: Saya sedang main game di komputer saya.

Wartawan 2: Lalu, apa yang kamu lakukan setelah melihat rumahmu terbakar?

Anton: Sesuai pesan Mama, kalau ada bahaya, saya langsung telepon polisi.

Wartawan 2: Bagus-bagus! Lalu, mengapa kamu tidak cepat-cepat membukakan pintu saat petugas pemadam kebakaran datang sehingga mereka harus mendobrak pintu rumahmu. Lihatlah apa yang terjadi pada rumahmu sekarang. Sebagian besar dari rumahmu telah terbakar karena pertolongan dari petugas pemadam kebakaran yang menjadi terhambat.

Anton: Sesuai pesan Mama juga, kalau ada orang ketuk-ketuk pintu, jangan dibuka. Siapa pun itu!

[Sumber disunting dari: http://hua1000x.blogspot.com/search/label/Cerita%20Lucu]

Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. (Kolose 3:20)

SUDAH SAMPAI BANYUWANGI

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 02/16/2015 - 13:12

Seorang ibu menyuruh anaknya yang baru berusia 7 tahun, naik bis jurusan Surabaya-Denpasar. Ibu tersebut berpesan kepada sopir bus.

"Pak, titip anak saya ya? Nanti kalau sampai di Banyuwangi, tolong kasih tau anak saya," kata sang ibu.

Sepanjang perjalanan, si anak ini cerewet sekali. Sebentar-sebentar bertanya pada penumpang,

"Sudah sampai Banyuwangi belum?" tanya si anak tersebut kepada para penumpang.

Hari mulai malam dan anak itu masih terus bertanya-tanya, dan salah satu penumpang menanggapi anak tersebut.

"Belum, nanti kalau sudah sampai, dibangunin deh! Tidur saja!" kata salah satu penumpang bus.

Akan tetapi, si anak tidak mau diam, dia maju ke depan dan bertanya pada sopir untuk kesekian kalinya.

"Pak, sudah sampai Banyuwangi belum?"

Pak Sopir yang sudah lelah dengan pertanyaan itu menjawab, "Belum! Tidur saja deh! Nanti kalau sampai Banyuwangi pasti dibangunin!"

Kali ini, si anak tidak bertanya lagi, ia tertidur pulas sekali. Karena suara si anak tidak terdengar lagi, semua orang di dalam bus lupa pada si anak sehingga ketika melewati Banyuwangi, tidak ada yang membangunkannya, bahkan bus sudah menyeberangi selat Bali dan mendarat di Ketapang, Bali. Si anak tertidur dan tidak bangun-bangun. Tiba-tiba si sopir menyadari bahwa ia lupa membangunkan si anak. Lalu, ia bertanya pada para penumpang,

"Bapak Ibu, gimana nih, kita antar balik gak anak ini?"

Para penumpang pun merasa bersalah karena ikut melupakan si anak dan setuju mengantar si anak kembali ke Banyuwangi.

Jadi, kembalilah rombongan bus itu menyeberangi selat Bali dan mengantar si anak ke Banyuwangi. Sesampai di Banyuwangi, si anak dibangunkan.

"Nak! Sudah sampai Banyuwangi! Ayo bangun!" kata si sopir.

Si anak bangun dan berkata, "O... sudah sampai yah!" Lalu, ia membuka tasnya dan mengeluarkan kotak makanannya. Seluruh penumpang bingung.

"Bukannya kamu mau turun di Banyuwangi?" tanya si sopir kebingungan.

"Nggak kok, saya ini mau ke Denpasar ngunjungin nenek. Kata mama, kalau sudah sampai Banyuwangi, saya boleh makan nasi kotaknya!"

Penumpang dan sopir: Arrrgggh .... (dengan muka cemberut sambil melirik anak itu).

[Sumber: http://ceritalucu.gen22.net/2014/03/kisah-lucu-sudah-sampai-banyuwangi.html ]

Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. (1 Tesalonika 5:14)

TAKUT GELAP

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 02/09/2015 - 11:51

Seorang anak kecil sangat takut saat berada di ruangan yang gelap. Suatu malam, ibunya meminta tolong dia untuk mengambil sapu di dapur. Anak itu berkata, "Bu, saya tidak mau ke dapur. Di sana gelap."

Ibunya tersenyum, "Kamu tidak perlu takut gelap. Ada Yesus di sana. Dia akan melindungi kamu."

Anak kecil itu memandang ibunya, "Apakah ibu yakin Dia ada di sana?"

Ibunya mengangguk, "Tentu saja. Dia ada di mana-mana. Dan, Dia selalu siap menolongmu bila kamu memerlukan Dia."

Anak itu berpikir sejenak. Kemudian, dengan mengendap-endap, ia berjalan ke arah dapur. Setibanya di dekat pintu dapur, ia membuka pintu sedikit dan berteriak, "Yesus, bila Engkau ada di sana, maukah Engkau mengambilkan sapu?"

[Sumber: Senam Mulut bikin Imut; Halaman 68]

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. (1 Yohanes 4:18)

Tentang Kami

Situs yang berisi kumpulan humor-humor bersih dan Kristen yang tidak mengandung unsur-unsur SARA dan pornografi.
Selengkapnya

Berlangganan
i-Humor SABDA

Dapatkan humor-humor segar untuk menemani hari-hari Anda.

Kontak Kami | Buku Tamu | E-Mail: webmaster(at)sabda.org
Disclaimer | i-Humor © 2003-2019
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran