Pak Karjo heran ketika Trimo, anaknya yang duduk di kelas 4 SD, pulang sekolah sambil menangis.
"Ada apa, kok nangis? Sudah besar kok cengeng!"
"Dimarahi Pak Guru," jawab Trimo di sela isakannya.
"Memangnya kenapa?"
"Pak Guru tanya, siapa yang menandatangani naskah Proklamasi."
"Lalu?"
"Ya, aku jawab tidak tahu. Aku 'kan memang tidak tahu."
"Lo, kenapa kamu tidak mengaku saja kalau kamu yang menandatanganinya?"
[Sumber: Senyum itu Dosa Ketawa Masuk Surga, No. 37; Halaman 70]
Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia. (Amsal 23:24)
- Log in to post comments