Terlalu Tua
- Read more about Terlalu Tua
- Log in to post comments
Seorang kakek mengajukan pendaftaran untuk masuk tentara.
Sersan: “Bapak umur berapa sekarang?”
Seorang kakek mengajukan pendaftaran untuk masuk tentara.
Sersan: “Bapak umur berapa sekarang?”
Pada suatu hari, seorang pria sedang memberi tahu rekan sekerjanya bahwa perusahaan tempat mereka bekerja memindahkannya ke Belfast. Dia mengatakan bahwa dia lebih baik mengundurkan diri daripada pindah ke sana.
Ketika ditanya apa alasannya, pria itu menjawab bahwa dia terlalu khawatir dengan segala kekerasan yang akan dihadapinya di sana meski gajinya akan meningkat drastis dan dia akan memperoleh banyak tunjangan.
Seorang pendeta anggota prajurit angkatan laut yang baru saja bertugas beberapa hari di sebuah kapal selam angkatan laut dipecat dari kesatuannya atas tuduhan menenggelamkan kapal
Seorang kakek bercerita tentang pengalamannya sewaktu berperang pada zaman perang dulu. Percakapan mereka sebagai berikut:
(di tengah peperangan...)
Komandan: "Hei, dalam keadaan genting seperti ini kamu malah menulis surat! Ayo cepat, musuh sudah di depan mata!"
Prajurit: "Tunggu sebentar, Pak. Ini mungkin akan menjadi surat terakhir saya untuk istri saya di kampung."
Komandan: "Kenapa menulismu lama sekali?" (dengan nada tinggi)
Prajurit: "Istri saya tidak lancar membaca, Pak. Kalau saya menulisnya cepat-cepat kasian dia bisa ketinggalan membacanya."
Komandan: $&@%$@%*&*@!
Alo, seorang pemuda dari pedalaman, ingin jadi tentara. Dia pun mendaftarkan diri, bahkan menyiapkan uang pelicin.
Pada tes I, Alo menjual sapi untuk uang pelicin. Tapi setelah dites hasilnya Alo tidak lulus. Pada tes II, Alo menjual cingkeh. Lagi-lagi hasilnya Alo tidak lulus. Pada tes III, Alo menjual kobong (ladangnya). Ketika mengikuti tes, dalam hati Alo berkata, "Kali ini so musti lulus kita. So tiga kali da tes. kita so tau dia pelubang-lubang." Tapi pada saat pengumuman, tetap saja Alo tidak lulus. Alo langsung menghadap komandan karena kecewa.
Alo: Komandan kiapa kita so 3 kali tes kong nda lulus trus so abis kita peharta komandan
Kom: Alo, sebenarnya kamu itu hampir lulus. Tapi, ... ada yang kurang.
Alo: Kurang di apa kita, Komandan?
Kom: Alo, kesehatanmu bagus semua. Hanya kurang di gigi. Banyak ompongnya.
Sambil marah-marah Alo bilang ke komandan, "KOMANDAN, TENTARA MO PIGI BAKU PERANG ATAU MO PIGI BAKU GIGI...!"
Kepolisian, ABRI, dan badan intelijen BIA saling menyombongkan bahwa merekalah yang terbaik dalam menangkap penjarah yang sedang marak saat sekarang. Pemerintah merasa perlu untuk melakukan tes terhadap hal ini.
Dilepaskan seekor kelinci ke dalam hutan dan ketiga kelompok pengikut tes di atas harus berusaha menangkapnya. BIA masuk ke hutan. Mereka menempatkan informan-informan di setiap pelosok hutan itu. Mereka menanyai setiap pohon, rumput, semak, dan binatang di hutan itu. Tidak ada satu hal pun di pelosok hutan yang tidak diinterogasi. Setelah satu bulan penyelidikan hutan secara menyeluruh, akhirnya BIA mengambil kesimpulan bahwa kelinci tersebut tidak pemah ada, alias hanya isu.
Seorang jenderal di TNI AD memanggil 3 orang prajurit yang dianggap pahlawan setelah bertugas di Aceh.
Jenderal: "Karena ini bukan benar-benar perang, saya tidak bisa memberi kalian medali. Tapi saya akan tetap memberi hadiah. Yang harus kalian lakukan adalah menentukan dua titik di tubuh kalian, dan saya akan memberikan seratus ribu untuk tiap sentinya. Kita mulai dari kamu."
Aztech: "Dari ujung kepala ke ujung kaki, Pak."
Jenderal: "Bagus, 180 senti, kamu mendapat 18 juta, lumayan untuk beli krupuk."
Lembayung: "Dari ujung jari kiri ke ujung jari kanan, Pak."
Seorang sersan angkatan darat, yang sedang menguji seberapa banyak anak buah barunya telah belajar, menanyai seorang prajurit baru, "Prajurit, katakan hal pertama yang kamu lakukan saat kamu membersihkan senapanmu!"
Seorang jenderal memerhatikan salah satu prajuritnya bersikap aneh. Prajurit itu selalu mengambil setiap kertas yang ia temui, mengerutkan dahi, dan berkata, "Bukan ini," kemudian meletakkan kertas itu kembali.