Bernyanyi Lagu Natal
- Read more about Bernyanyi Lagu Natal
- Log in to post comments
Alfie mendengarkan kakaknya berlatih menyanyi.
“Kak,” katanya, “aku berharap Kakak akan menyanyikan lagu-lagu Natal.”
Alfie mendengarkan kakaknya berlatih menyanyi.
“Kak,” katanya, “aku berharap Kakak akan menyanyikan lagu-lagu Natal.”
Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, pada tanggal 31 Oktober, di Brisbane.
Jim dan Ellen menikah pada akhir Desember dan mengundang orangtua mereka untuk merayakan makan malam Tahun Baru mereka yang pertama.
Malam Tahun Baru tiba dan Jim mengutarakan maksudnya untuk pergi jalan-jalan dengan teman-temannya agar istrinya dapat dengan bebas menyiapkan makan malam istimewa.
"Kamu nggak perlu terlalu repot lagi kok," katanya pada istrinya. "Aku sudah mencabuti bulu-bulu ayam yang akan kau masak. Sekarang kamu tinggal menangkapnya, kemudian memotongnya, dan memasaknya."
Empat orang telah bersepakat untuk menunggu Natal menjelang dengan bermain judi.
Sebelum permainan dimulai, sambil mengocok kartu, si bandar judi berkata, "Dalam permainan nanti tidak boleh ada yang main curang. Ingat, curang itu dosa, apalagi ini malam Natal!"
Boni terkenal sebagai anak "ugal-ugalan". Dia sering menaiki motor tanpa aturan yang benar. Pada malam Natal Boni pulang dengan wajah babak belur.
Ibu: "Kamu kenapa lagi, Bon? Pada hari Natal saja kamu tetap berulah."
Boni: "Boni menabrak bapak tua yang sedang duduk, Ma."
Ibu: "Apa?!... Sekarang keadaan bapak itu bagaimana?"
Boni: "Ma..." (sebelum Boni menjelaskan, si Mama terus menerocos tanya macam-macam tentang kejadian itu)
Ibu: "Apa sudah dibawa ke rumah sakit? Kok kamu babak belur begitu? Kamu aja babak belur begitu, bagaimana dengan bapak itu? Sudah ada pihak keluarga yang dihubungi apa belum?"
Boni: "Ma! Tenang dulu dong. Bapak itu tidak luka apa-apa"
Ibu: "Kok bisa?"
Boni: "Lha, bapak itu duduk di dalam mobil."
Pada saat malam Natal yang tenang dan syahdu, pintu sebuah rumah dibuka dengan paksa dan mengejutkan sepasang suami istri yang sedang tertidur nyenyak. Seorang lelaki dengan wajah garang mengacungkan senjata tajam ke arah si istri.
"Sebelum kamu mati kubunuh, sebutkan dulu namamu!"
Dengan tergagap si istri menjawab, "Na...nama sa...saya Na...Natalia."
"Natalia? Namamu sama dengan nama istriku. Aku tidak akan membunuhmu," ujar si perampok. Lalu ia mendekati si suami dan sambil mengacungkan senjatanya ia berkata,
"Sebutkan namamu!"
Si suami menjawab, "Namaku Irwan..., tapi semua orang memanggilku Natalia."
Seorang istri merajuk kepada suaminya agar dibelikan mobil sebagai hadiah Natal. Tetapi si suami malah membelikannya cincin berlian yang luar biasa indahnya. Teman si suami terheran-heran dengan pilihannya.
Diam-diam dia bertanya, "Mengapa kamu justru membelikan istrimu cincin berlian, bukannya mobil?"
Si suami tersenyum, "Susah mencari mobil palsu."
Seorang bocah merengek-rengek kepada ayahnya agar dibelikan pohon Natal. Setiap tahun, ayahnya berkata kepadanya "Aku tidak mau membayarnya." Tapi lama kelamaan bocah itu berhasil membuat ayahnya jengkel. Dia pun keluar rumah dengan membawa sebuah kapak. Tiga puluh menit kemudian, dia pulang membawa pohon Natal yang sangat besar. Anak itu terkejut karena ayahnya cepat sekali pulang dan dia bertanya, "Kok bisa Ayah menebangnya begitu cepat?"
Ayahnya menjawab "Oh. Pohon ini dari tempat penjualan pohon."
"Lalu kok Ayah bawa-bawa kapak?" tanya anaknya.
"Karena aku tidak mau membayarnya." balas Ayah. (t/Uly)
Seorang pria di Mimika menelepon anaknya yang ada di Jakarta sehari sebelum malam Natal dan berkata, "Aku tidak bermaksud merusak harimu, tapi aku perlu kasih tahu kamu bahwa aku dan ibumu akan bercerai; sudah cukup aku menderita selama 45 tahun ini."
"Ayah ini ngomong apa sih?" teriak anak laki-lakinya.
"Kami tidak dapat bersama lagi," kata sang ayah. "Kami saling benci dan saya sudah muak membicarakan hal ini, jadi teleponlah kakak perempuanmu di Bandung dan ceritakan ke dia."
Dengan kalut, ia menelepon kakaknya, yang kemudian berteriak di telepon, "Mereka tidak akan bercerai! Aku akan menangani masalah ini."
Ia segera menelepon ke Mimika dan berteriak kepada ayahnya, "Ayah nggak akan cerai. Jangan lakukan apa pun sampai aku tiba di sana. Aku akan menelepon adik dan kami akan tiba di sana besok pagi. Jangan lakukan apa-apa sampai kami tiba di sana, mengerti?" Ia menutup teleponnya.
Pria itu menutup teleponnya dan berkata kepada istrinya, "Oke," katanya, "mereka akan pulang saat Natal dan mereka juga membayar ongkos perjalanannya sendiri!"
Suami: "Ma, Papa minta maaf. Natal tahun ini Papa tidak bisa beli kado apa-apa buat mama. Uang Papa sudah habis"
Istri: "Tidak apa-apa, Pa. Mama juga minta maaf, ya. Kemarin Mama pakai kartu kredit Papa buat belanja."
Suami: "$&^&*%^%!$*&????"