PENDETA DAN ANAK KECIL

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 03/01/2001 - 00:00

Seorang pendeta sedang memperbaiki pagar kebunnya. Dengan penuh tenaga dan semangat ia memaku kayu-kayu untuk pagar barunya.
Seorang anak kecil dari desa tetangga datang dan memperhatikan dengan serius sang pendeta yang sedang bekerja.
"Kamu pasti juga ingin bisa memaku seperti ini, bukan?" tanya pendeta.
"Oh...saya sudah bisa memaku dengan baik!" jawab anak tersebut.
"Lalu kenapa kamu memperhatikan aku dengan penuh perhatian?" tanya pendeta lebih lanjut.
"Saya cuma ingin dengar kata-kata apa yang bakal keluar dari mulut Pak pendeta kalau salah memukul paku dan mengenai ibu jari Bapak?"
jawab anak kecil itu dengan santainya.

NGGAK SENGAJA

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 02/05/2001 - 00:00

Suatu hari seorang ayah mengendarai mobil bersama dengan anak perempuannya yang masih berusia empat tahun. Tanpa sengaja tangan sang ayah menekan klakson.

Gadis kecil itu memandang ayahnya meminta penjelasan.

"Saya nggak sengaja melakukannya." ucap sang Ayah.

Gadis kecil itu menjawab, "Aku tau itu."

"Bagaimana kamu bisa tau?", tanya ayahnya.

Gadis kecil itu berkata lagi, "Karena Ayah tidak bilang´BRENGSE´ setelah kejadian itu!"

KERETA SORONG

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 01/31/2001 - 00:00

Seorang pria mendapat pekerjaan sebagai penjaga malam di sebuah pabrik. Di pabrik itu sering terjadi pencurian yang dilakukan oleh para pekerja yang mendapat giliran masuk malam. Jadi setiap pagi saat para pekerja malam mulai meninggalkan pabrik, mereka harus melewati pos penjagaan. Di pos itu, penjaga memeriksa tas dan saku para pekerja malam itu, untuk memastikan tidak ada sesuatu yang dicuri.

Segala sesuatu berjalan lancar pada malam pertama si penjaga malam itu bekerja. Lalu muncul seorang pria yang mendorong satu kereta sorong yang penuh dengan koran. Aha, pikir pejaga itu, "Dipikir dia bisa menyembunyikan barang yang dicurinya di bawah tumpukan koran itu."
Si penjaga memindahkan semua koran, tapi ia tidak menemukan sesuatupun barang dibalik tumpukan koran itu. Namun, si penjaga merasa bahwa pria ini bertingkah agak aneh, maka dia menanyakan untuk apa koran-koran sebanyak itu dibawanya.

HADIAH 100 JUTA

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 01/15/2001 - 00:00

Seorang nenek penderita penyakit jantung mendapat hadiah sebesar Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Agar tidak terkejut, keluarganya meminta dokter pribadi nenek itu untuk memberitahunya dengan pelan-pelan. Setelah melakukan pemeriksaan rutin, dokter itupun dengan gaya bercanda kemudian berkata, "Bagaimana pendapat Nenek kalau tiba-tiba Nenek mendapat hadiah seratus juta?"
"Kalau saya mendapat hadiah seratus juta," kata nenek itu sambil bercanda pula. "Yang separo untuk pak Dokter!"
Mendengar itu, dokter itu jatuh dan meninggal seketika.

TIGA TAHUN

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 01/04/2001 - 00:00

Seorang anak laki-laki pendiam yang berumur 3 tahun untuk pertama kalinya di antar ke dokter gigi untuk melakukan check-up dan pembersihan gigi. Seorang perawat dengan sangat sabar mencoba untuk memulai percakapan dengannya, tapi si anak tidak memberi respon apapun.
Sesudah selesai membersihkan gigi anak itu, perawat memanggil dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan terakhir. Dokter gigi yang juga senang dengan anak-anak mencoba untuk mengajak anak itu berbicara:
"Berapa umurmu?", tapi si Dokter tidak mendapat respon.
Dokter itu bertanya lagi, "Kamu tidak tahu umurmu ya?"
Tiba-tiba tiga buah jari kecil diangkat ke atas.
"Oh," sahut dokter itu, "Dan apakah kamu tahu umur berapa itu?"
Kembali tiga buah jari kecil diangkat ke atas.
Meneruskan usaha supaya terjadi komunikasi verbal, dokter itu bertanya:
"Kamu nggak bisa ngomong ya?"
Anak kecil pendiam itu memandang si dokter dan berkata dengan jengkel:
"Dokter nggak bisa berhitung ya?"

TEMPAT TINGGAL NENEK

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 12/25/2000 - 00:00

Chris telah sekolah di play group. Suatu hari ketika sopir bus sekolah menjemputnya dengan bus sekolah, sopir itu melihat seorang wanita tua sedang memeluk Chris saat dia hendak meninggalkan rumah.
Lalu sopir itu bertanya, "Apakah itu nenekmu?"
"Ya," jawab Chris. "Dia datang ke sini untuk merayakan Natal."
"Asyik sekali," kata sopir itu. "Dimana dia tinggal?" tanya sopir itu.
"Di bandara," jawab Chris. "Kapanpun kami merindukan nenek, kami segera menjemputnya ke bandara."

TIDAK DAPAT TIDUR

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 12/04/2000 - 00:00

Shakey pergi ke psikiater untuk masalah phobia yang dimilikinya.

"Dok, saya punya masalah. Setiap saya pergi tidur, saya selalu merasa ada orang di kolong ranjang. Saat saya tidur di bawah ranjang, saya berpikir bahwa ada orang di atas saya. Begitu terus sampai saya tidak dapat tidur. Tolong saya!"

"Datang saja ke sini 3 kali seminggu selama 2 tahun, dan saya dapat menyembuhkan ketakutan anda."

"Berapa biayanya?"
"Sekali kunjungan Rp.100.000,-"
"Mahal sekali..." jawab Shakey.

MANA KERANJANG DORONG SAYA TADI?

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 11/30/2000 - 00:00

Seorang anak kecil menangis berteriak-teriak sambil berlari-lari berkeliling di antara rak-rak pasar swalayan.
"Uuuuuu....uuuu....uuuu....mana keranjang dorong saya? Mana keranjang dorong saya?" jeritnya.
Kepala Pramuniaga datang menghampirinya dengan senyum yang ramah.
"Apa isi keranjangmu, Dik?" tanya Kepala Pramuniaga itu.
"Kosong, Tante. Nggak ada isi apa-apa..."
"Oh, kalau kosong, ambil saja keranjang lain yang kamu suka untuk gantinya." kata Kepala Pramuniaga.
"Tidak mau, Tante. Harus keranjang dorong yang tadi."
"Keranjang itu sama saja, Dik. Lihatlah keranjang ini. Apa bedanya dengan keranjangmu yang hilang itu? Pakailah ini...." bujuk Kepala Pramuniaga itu.
"Tidak sama, Tante. Keranjang tadi didorong Ibu saya. Kalau keranjang itu ketemu, pasti saya bisa ketemu Ibu saya."

BIAR MERATA

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 11/23/2000 - 00:00

Seorang guru Sekolah Minggu sedang bertugas mengajar murid-muridnya tentang mengasihi musuh. Setelah membaca ayat mas dari Matius 5:39, iapun memulai uraiannya dengan sebuah pertanyaan,

"Apakah yang dimaksud dengan´apabila ditampar pipi kanan, berilah juga pipi kirimu´"

Mungkin karena pertanyaannya terlalu sulit untuk dijawab oleh anak- anak yang masih setingkat play group, seorang anak kecil yang orang tuanya berprofesi sebagai tukang pijat, mencoba menanggapi semampunya,

"Supaya rasa sakitnya merata..."

SAKIT MATA

Submitted by Tim i-Humor on Sun, 11/05/2000 - 00:00

Seorang muda datang berkonsultasi ke dokternya,
"Dok, kenapa ya, saya baru menyadari, setiap kali saya minum kopi, mata kanan saya terasa sakit, seperti tertusuk sesuatu."

Dokter itu manggut-manggut sambil berpikir serius. Kemudian katanya,
"Saya ada saran, coba lain kali, kalau anda membuat kopi, jangan lupa sendoknya dikeluarkan dari cangkir."

/Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."* (Matius 7:5)

Tentang Kami

Situs yang berisi kumpulan humor-humor bersih dan Kristen yang tidak mengandung unsur-unsur SARA dan pornografi.
Selengkapnya

Berlangganan
i-Humor SABDA

Dapatkan humor-humor segar untuk menemani hari-hari Anda.

Kontak Kami | Buku Tamu | E-Mail: webmaster(at)sabda.org
Disclaimer | i-Humor © 2003-2019
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran