Seorang pendeta sedang memperbaiki pagar kebunnya. Dengan penuh tenaga dan semangat ia memaku kayu-kayu untuk pagar barunya.
Seorang anak kecil dari desa tetangga datang dan memperhatikan dengan serius sang pendeta yang sedang bekerja.
"Kamu pasti juga ingin bisa memaku seperti ini, bukan?" tanya pendeta.
"Oh...saya sudah bisa memaku dengan baik!" jawab anak tersebut.
"Lalu kenapa kamu memperhatikan aku dengan penuh perhatian?" tanya pendeta lebih lanjut.
"Saya cuma ingin dengar kata-kata apa yang bakal keluar dari mulut Pak pendeta kalau salah memukul paku dan mengenai ibu jari Bapak?"
jawab anak kecil itu dengan santainya.
/Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.* (Matius 15:18)
Kiriman dari "Andrew Koesno Habil".
- Log in to post comments