i-Humor

John sedang kelaparan! Dia terjebak di suatu kota kecil, tersesat dan lapar. Dia sangat senang ketika dia melihat sebuah restoran kecil yang perlahan-lahan mulai terlihat di sebelah kanannya. John dengan cepat menepi, memarkirkan mobilnya, dan berjalan menuju ke dalam restoran.

John memerhatikan sebuah papan tulis dengan tulisan yang ditulis dengan menggunakan kapur berwarna kuning, "Menu Spesial Hari Ini: Sup Sayur dengan Ayam Goreng dan Sayur Panggang".

"Saya pesan menu spesial hari ini," kata John kepada pelayan ketika ia datang untuk mengambil pesanannya.

Beberapa menit setelah menerima pesanannya, John memanggil pelayan tersebut. Dia sangat marah. "APA INI MENU SPESIALNYA? Di situ dikatakan sup sayur, TETAPI TIDAK ADA SAYURNYA! Di situ dikatakan sayur panggang, TAPI SAYURNYA TIDAK DIPANGGANG, MALAH DIOVEN!? Dan, di situ juga dikatakan ayam goreng, TETAPI KOK AYAMNYA TIDAK DIGORENG!?"

Pelayan tersebut tidak terbiasa dengan orang-orang kota dan sikap mereka, dan sejujurnya dia tidak mempersiapkan diri dengan tingkah laku yang semacam ini. "Tuan," kata pelayan tersebut kepada John sambil menurunkan sedikit kacamatanya, "itulah yang membuatnya begitu spesial!!!"

[Diterjemahkan dari: http://www.greatcleanjokes.com/5422/restaurant-special-joke/]

"Sebab Kitab Suci berkata, "Barangsiapa mencintai hidup, dan ingin melihat hari-hari yang baik, ia harus menjaga lidahnya dari kejahatan, dan bibirnya dari mengucapkan tipu muslihat." (1 Petrus 3:10, AYT)

NASA memutuskan untuk mengirim sebuah pesawat angkasa ke ruang angkasa dengan dua ekor monyet dan seorang astronot. Setelah satu bulan pelatihan, mereka menempatkan ketiganya di pesawat ulang-alik dan siap untuk diluncurkan.

Pusat Kontrol Misi mengumumkan, "Ini adalah Mission Control kepada Monyet Satu. Lakukan tugas Anda."

Monyet pertama mulai mengetik dengan panik dan pesawat lepas landas.

Dua jam kemudian, pusat kendali misi NASA mengumumkan, "Ini adalah Mission Control kepada Monyet Dua. Lakukan tugas Anda."

Monyet kedua mulai mengetik dengan gila dan pesawat ulang-alik terpisah dari tangki bahan bakar yang sudah kosong.

Dua jam kemudian Mission Control Center mengumumkan, "Ini adalah Mission Control kepada Astronot ...."

Seketika itu juga astronot berteriak, "Aku tahu, aku tahu! Memberi makan monyet dan tidak menyentuh apa pun."

[Diambil dari: http://www.ketawa.com/2014/09/10531-misi-ke-ruang-angkasa.html]

"Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia." (Yakobus 3:7)

Asep, seorang pemuda desa berusia 17 tahun, berpacaran dengan Bunga, gadis kota yang sama-sama berusia 17 tahun.

Pada malam pertama jadian, Bunga mengirim SMS ke Asep untuk nunjukin kalau Bunga itu perhatian.

Bunga: 54y4n9, L491 p4? (dengan SMS gaul alay)

Asep: (Kebingungan dan balik SMS) Sayang, kamu SMS pakai kalkulator ya, kok SMS-nya angka semua?

Bunga: ????

[Diambil dari: http://www.ketawa.com/2013/05/8891-sms-memakai-kalkulator.html]

"Hai orang yang tak berpengalaman, tuntutlah kecerdasan, hai orang bebal, mengertilah dalam hatimu." (Amsal 8:5)

Pada suatu hari, aku menjelaskan tentang cara aman menggunakan listrik kepada anakku yang masih duduk di bangku SD. Sesudah selesai menjelaskan, aku bertanya kepadanya, "Di antara 5 volt, 10 volt, 20 volt, 300 volt, 2300 volt, dan 5 juta volt, tegangan listrik yang mana yang boleh kita jamah dan tegangan listrik yang mana pula yang tak boleh kita jamah?"

"Semuanya boleh dijamah, hanya di antaranya ada yang cuma boleh dijamah satu kali saja."

[Diambil dari: http://www.ketawa.com/2013/06/8928-tegangan-listrik-yang-aman-untuk-disentuh.html]

"Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu" (Amsal 1:8)

Penguji: Profesimu sebelumnya adalah programmer perusahaan jaringan, penghasilanmu tentu masih lumayan, bukan?

Pelamar: Betul, Pak. Bapak tidak salah.

Penguji: Pekerjaan menyusun program komputer tentu cukup susah payah dan banyak menghabiskan tenaga, bukan?

Pelamar: Tidak juga, Pak, pekerjaan saya sebenarnya tidak seberapa melelahkan.

Penguji: Apakah kamu mengetahui jenis pekerjaan apa yang sedang dicari oleh perusahaan kami ini?

Pelamar: Tentu saja, Anda sedang membutuhkan seorang tenaga pom bensin.

Penguji: Nah, inilah yang membuat aku tidak mengerti. Bisakah kamu mengatakan dengan jujur, apa motifmu untuk melamar pekerjaan ini?

Pelamar: Apakah saya diharuskan menjawab dengan terus terang?

Penguji: Ah, sudah tentu donk.

Pelamar: Sebab-musababnya saya melamar pekerjaan ini adalah karena pacar saya telah memberikan ultimatum kepada saya, yaitu dalam 3 bulan yang akan datang, saya harus total berhenti merokok. Sesudah saya pikir bolak-balik, mungkin pekerjaan inilah yang akan benar-benar bisa membantu saya untuk sama sekali berhenti merokok ....

[Diambil dan disunting seperlunya dari: http://www.ketawa.com/2013/06/8946-programmer-alih-profesi-sebagai-operator-pom-bensin.html]

"Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya." (Amsal 16:17)

Pemimpin baru di perusahaan kami membulatkan tekad untuk mewujudkan pemanfaatan IT kantor secara menyeluruh, yaitu dengan menuntut kami melakukan segala jenis komunikasi dengan menggunakan email.

Pada suatu hari, saya menjumpai pemimpin baru itu di dalam lift. Saya melihat ada sedikit masalah pada pakaiannya. Saya bermaksud mengingatkannya, tetapi karena di samping ada orang, saya terpaksa mengurungkan niat saya itu.

Melihat saya sepertinya hendak mengatakan sesuatu kepadanya, pemimpin baru itu berkata, "Apabila ada yang harus dilaporkan kepada saya, kirim surat saja ke alamat email saya, oke?"

Untuk memenuhi instruksinya, begitu masuk ke kantor dan duduk di depan meja kerja, mau tidak mau saya menulis sebuah email singkat kepadanya: "Pak, di dalam lift tadi, saya hanya ingin mengatakan bahwa ritsleting celana Bapak terbuka lebar, harus ditutup baik-baik, Pak".

[Diambil dari: http://www.ketawa.com/2013/06/8951-pemanfaatan-teknologi-informasi-di-kantor-secara-menyeluruh.html]

"Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak." (Amsal 11:25)

Baru-baru ini, saya sekeluarga pergi berkunjung ke sebuah museum telekomunikasi. Di dalam museum itu terdapat sebuah pesawat telepon model lama berikut papan sambungannya.

Untuk bisa menghayatinya, para pengunjung museum diperbolehkan untuk mencoba menggunakannya dengan bebas secara bergiliran. Sesudah menyaksikannya dengan penuh perhatian, Sofia, anak perempuan saya yang berumur 4 tahun, merasa sangat tertarik.

Kami mencoba menjelaskan kepadanya, "Beberapa puluh tahun yang lalu, ketika kita ingin menelepon seseorang, kita harus menghubungi operator terlebih dahulu untuk memintanya menancapkan kabel telepon ke suatu steker tertentu. Dengan demikian, telepon yang kita minta itu baru bisa disambungkan."

Istri saya berpura-pura sedang mengoperasikan sentral telepon. Sofia menyusul mengangkat gagang telepon antik itu dan bertanya: "Mami, bisakah Mami membantu agar aku dapat tersambung kepada internet?"

[Diambil dan disunting seperlunya dari: http://www.ketawa.com/2013/06/8980-cara-menelepon-pada-masa-lampau.html]

"Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!" (1 Korintus 14:20)

Penjual: Apa?

Pembeli: Mi goreng sebungkus, Pak (dengan nada sedikit keras).

Penjual: Apa?

Melihat sepertinya telinga si penjual bermasalah, si pembeli pun menaikkan volume suaranya.

Pembeli: Mi goreng sebungkus, Pak!!

Akhirnya, si pembeli berhasil, tetapi sepertinya si penjual tampak tersinggung dengan nada si pembeli.

Penjual: Nggak usah teriak-teriak, memangnya saya tuli!? Mau beli berapa liter?

Pembeli: ?!?!?!

[Diambil dari: Manna Sorgawi, Desember 2014; Hal. 9]

"Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah." (Yakobus 1:19)

Seorang pria sedang mengemudikan mobilnya di jalan yang ramai. Di belakangnya, ada seorang wanita, yang tampaknya sedang stres, sedang mengemudikan mobilnya juga.

Tiba-tiba, lampu lalu lintas berubah menjadi kuning di depan pria tersebut. Pria itu melakukan hal yang benar dengan berhenti tepat di belakang garis penyeberangan walaupun sebenarnya dia bisa saja melewati lampu merah dengan sedikit menancap gas di persimpangan tersebut.

Wanita yang berada di belakangnya tadi memukul-mukul atap mobilnya sendiri, membunyikan klakson, dan berteriak-teriak frustrasi karena dia melewatkan kesempatannya untuk menghindari persimpangan tersebut.

Ketika sedang berteriak-teriak, dia mendengar ketukan pelan di kaca mobilnya dan dia pun mendapati wajah serius seorang petugas polisi yang sedang berdiri di samping mobilnya. Petugas tersebut memintanya untuk keluar dari mobil dengan tangan terangkat. Petugas tersebut kemudian membawanya ke kantor polisi tempat dia digeledah, diambil sidik jarinya, difoto, lalu dimasukkan ke dalam sel tahanan.

Setelah dua jam, seorang polisi menghampiri sel tersebut dan membukakan pintunya. Dia digiring kembali ke meja tamu tempat petugas yang menangkapnya sedang menunggunya sambil memegang berkas-berkas milik wanita tersebut.

Petugas tersebut lalu berkata, "Saya meminta maaf atas kesalahan saya. Saya sedang mengemudi di belakang mobil Anda ketika Anda membunyikan klakson, meneriaki seorang pria di depan Anda, dan menyebabkan pria itu bingung. Saya memerhatikan ada penutup plat nomor bertuliskan 'Pilihlah Hidup', stiker di bemper mobil yang bertuliskan 'Apa yang akan Yesus lakukan?' dan 'Ikutlah Aku ke Sekolah Minggu', dan emblem [rancangan atau lukisan yang mengandung makna tertentu; lambang; simbol - Red.] ikan Kristen yang terpasang di bagasi. Secara naluri, saya mengasumsikan bahwa mobil yang Anda kendarai adalah mobil curian!"

[Diterjemahkan dari: http://godslittleacre.net/funnies/practicing_what_you_preach.html]

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)

Ketika seorang pendeta baru saja mulai berkhotbah dalam pelayanan ibadah Malam Natal, tiba-tiba seluruh aliran listrik di gereja padam. Pendeta tersebut bersama dengan para penerima tamu menemukan beberapa lilin dan kemudian menempatkan lilin-lilin tersebut di sekeliling altar.

Setelah itu, pendeta kembali naik ke atas mimbar, memeriksa catatan-catatannya, dan bergumam, "Sampai mana saya tadi?"

Seseorang bersuara dengan nada yang sangat letih dan berseru dari bangku jemaat, "Hampir di bagian terakhir!"

[Diterjemahkan dari: http://www.rd.com/joke/christmas-eve-service-joke/]

"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." (Lukas 11:28)