i-Humor

Seorang pedagang roti terserempet bus umum. Akibatnya, ia terlempar dari sepeda rotinya dan masuk ke dalam selokan. Sementara itu dagangan rotinya berceceran ke mana-mana. Sambil menyeka darah yang mengucur dari kepalanya, ia terus merintih kesakitan.

Tak lama kemudian datanglah polisi menghampirinya dan bertanya, "Ada apa, Pak? Ada apa, Pak?"

Dengan suara yang pelan dan dengan sedikit merintih pedagang roti itu berkata, "Adaaaaaa rotii kejuuuuuuu ... Adaaaaaa rotii coklaaaattt ..."

Kunkun membawa bungkusan hadiah ulang tahun untuk gurunya.
Bungkusan itu besar sekali dan bagian bawahnya tampak basah serta beberapa tetes cairan kuning membasahi meja. Ibu Guru menempelkan telunjuknya di tetesan itu dan mencicipinya.
"Apakah kamu membawakan wiski sebagai hadiah, Kun?"
Guru itu bertanya seperti itu karena ayah Kunkun memiliki toko minuman keras.
"Bukan, Bu Guru." jawab Kunkun.
Ibu Guru mengalihkan perhatiannya pada murid yang lain.
Ayah Sansan punya toko kembang dan ia bertanya pada Sansan, "Sansan, kamu membawakan bunga untuk Ibu?"
"Benar, Bu Guru." jawab Sansan.
Busbus yang ayahnya memiliki toko permen membawakan permen untuk Ibu Guru.
Lalu Bu Guru bertanya lagi pada Kunkun, "Apakah kamu membawakan hadiah bir?"
"Bukan, Bu Guru." jawab Kunkun.
"Lantas, apa isi bungkusan ini Kunkun?"
"Seekor anak anjing yang lucu, Bu Guru."

Bapak dari seorang pengusaha sukses suatu saat berkunjung ke Jakarta.
(Biasalah orangtua mengunjungi anak, apalagi anaknya yang sukses.)

Sewaktu sang bapak hendak bepergian, jalan macet dan sang supir tidak ada di rumah. Bapak ini bersama menantunya jalan ke Pasar Senen dengan bus kota yang sangat padat. Kasihan sekali bapak tua ini; dia, sang menantu dan seorang pembantunya terpaksa berdiri.

Suatu ketika kaki bapak tua ini diinjak oleh orang tidak dikenal. Si bapak hanya diam tidak tahu harus bilang apa, maklum kurang bisa bicara dalam bahasa Indonesia. Tetapi ketika kaki menantunya (yang sudah lahir di metropolitan ini) dipijak orang lain, langsung saja menantunya bilang, "BUSET."

Seorang laki-laki lagi duduk-duduk di depan rumah dan tiba-tiba memanggil istrinya dan berkata:
"Eh, kemari.. lihat wanita itu! Si Joko jatuh cinta sama wanita itu."
Istrinya yang ada di dekat pintu segera menaruh gelas dan buru-buru lari keluar tanpa mempedulikan vas bunga yang jatuh tersenggol.
"Yang mana.....? yang mana...?", istrinya penasaran.
"Itu yang di sana," kata suaminya kalem.
"Mana sih...?"
"Itu wanita yang memakai baju biru yang sedang dipeluknya."
Setelah mengamati istrinya malah jadi naik pitam, katanya:
"Ah, kamu dasar gila, wanita itu kan istrinya..!"
Sang suami menyengir dan berkata "Ya, memang...!"

Ada seorang temanku main sepeda. Ia memantulkan sepedanya ke kayu kecil. Dibawah nya ada parit, di terjebur dan salto depan. Ha ... ha ... ha .... hahaha sangat lucu .... Semua temanku yang lain ketawa terbahak-bahak. Waktu ditanya rasanya, temanku yang jatuh itu bilang rasa setoberi ... habis itu dia pulang sambil nangis.

Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. (1Timotius 6:9)

Orang Skotlandia terkenal pelit, suka membantah dan ribut. Suatu hari rombongan turis Skotlandia berkunjung di tepi Danau Galilea. Di situ sudah banyak tukang perahu yang siap memberikan jasa untuk menyeberang.

"Ayo nyebrang, nyebrang. Hanya lima dolar per orang!" teriak mereka.

Seorang turis Skotlandia langsung memprotes,"Mahal amat, nyebrang begitu saja lima dolar!"

Tukang perahu itu membela diri,"Lho, Anda kan tahu, danau ini sangat bersejarah. Tuhan Yesus pernah berjalan di atas air danau ini."

Pak Pendeta menanyai seorang anak kecil yang baru pertama kali mengikuti kebaktian.

"Bagaimana kebaktiannya tadi?"

"Musiknya oke. Tapi, iklannya membosankan."

Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. (1 Timotius 6:6 )

Sumber: Yayasan Maranatha.