"Bagaimana kabar istrimu?" kata seorang pria kepada temannya.
"Dia sudah ada di surga ...," jawab temannya
"Oh, saya turut sedih," sahut pria itu, namun tiba-tiba dia sadar bahwa jawabannya sepertinya kurang pas.
"Eh, maksudnya, " jawabnya terbata "Saya turut bersukacita ...."
Kembali ia sadar bahwa itu adalah jawaban yang malah lebih tidak pas lagi.
Jadi ia meralat lagi "Nggak dink, maksud saya ... anu ... saya ... saya KAGET!"
Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! (Amsal 15:23)
Sumber: DafterLafter.
- Log in to post comments