UANG SERIBU: DULU DAN SEKARANG
- Read more about UANG SERIBU: DULU DAN SEKARANG
- Log in to post comments
Suatu hari, Bejo sedang mengobrol dengan neneknya di meja makan.
Nenek: Sekarang zaman makin susah yah, Jo.
Suatu hari, Bejo sedang mengobrol dengan neneknya di meja makan.
Nenek: Sekarang zaman makin susah yah, Jo.
Pada suatu hari, ketika berada di Amerika, Salman Abas naik taksi. Setelah tiba di tujuan, Salman Abas pun turun dari taksi.
Salman Abas: Berafa?
Sebuah gereja selalu menerima persembahan yang kecil dari anggota jemaatnya. Padahal, mereka tinggal di lingkungan yang cukup baik. Jemaatnya pun cukup berada.
Tiga orang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan. Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar perpuluhan.
Seorang pengusaha, Pak Toni, datang kepada pendetanya, "Pak Pendeta, sesuai janji saya, jika proyek saya berhasil, 100 persen keuntungannya akan saya berikan buat pekerjaan Tuhan.
Di bawah ini tip-tip (seadanya) bagi mereka yang mau menikah, tapi ragu-ragu karena dihitung-hitung besar juga ongkos untuk berumah tangga. :)
1. Makan
Dengan asumsi sekali makan Rp 5.000, maka biaya makan 30 hari X 3 kali, sehari X 2 piring (sepiring berdua hanya berlaku saat pacaran, setelah menikah kembali normal), maka minimum biaya Rp 900.000.
Tip: rajin-rajinlah ke kondangan atau sunatan.
Seorang pengacara membacakan surat wasiat dari seorang pengusaha kaya.
"Kepada istriku yang telah setia mendampingiku di waktu susah dan senang, aku memberikan kepadamu rumah kita dan uang sejumlah dua triliun rupiah." Kemudian pengacara itu meneruskan lagi,
"Kepada anakku Yulie, yang telah merawatku selama aku sakit dan menjaga agar usahaku tetap berjalan dengan baik, aku memberikan kapal pesiarku, bisnisku, dan uang satu triliun rupiah." Lalu pengacara membacakan pesan yang terakhir,
"Dan kepada sepupuku Mona yang membenciku, yang selalu bertentangan denganku, dan selalu mengatakan bahwa aku tidak akan pernah menyebut namanya di dalam surat wasiatku -- engkau salah! Hai Mona, apa kabar?"
Seorang ibu dengan tidak sabar menunggu kepulangan anaknya, Badu. Anak itu seharusnya sudah pulang sekolah setengah jam yang lalu. Akhirnya, Badu pulang.
"Kenapa kau terlambat?" tanya Ibunya. "Apakah memang ada pelajaran tambahan?"
"Tidak, bukan karena itu. Aku berhenti di jalan," sahutnya.
"Kenapa?"
"Karena ada seorang nenek kehilangan uang dua puluh ribu."
"Oh, jadi kau terlambat karena membantu nenek itu menemukan uangnya? Aduh, baik sekali anak Ibu yang satu ini!"
"Bukan, bukan begitu, Bu," bantah Badu.
"Aku tidak bisa bergerak selama setengah jam karena aku menginjak uang nenek itu. Aku menunggu nenek itu kelelahan mencari uangnya dan pergi."
Seorang dokter baru saja menyelesaikan pemeriksaannya terhadap seorang pasien. Setelah selesai, sang dokter meminta pasien tersebut untuk masuk ke dalam kantornya.
"Silakan duduk, Pak Calvin. Setelah melihat hasil pemeriksaan tadi, saya menyarankan agar Bapak dioperasi sesegera mungkin."
Pak Calvin berpikir sejenak lalu kemudian bertanya, "Sejauh mana operasi ini dapat memengaruhi hobi saya, Dokter?"
"Apa hobi Anda?" tanya dokter.
"Menabung uang!"