Seorang pria tiba di Manila pada tengah malam dan memanggil taksi untuk mengantarnya ke hotel. Ketika mereka mendekati sebuah persimpangan, lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Sopir taksi itu melaju melewatinya. Penumpangnya sangat terkejut. "Hei! Apa kamu tidak lihat kalau lampunya berwarna merah? Apa kamu mau membunuh kita berdua?"
"Sepupuku selalu melakukannya. Dia yang mengajariku caranya menyetir," jelas si sopir.
Di persimpangan berikutnya, lampunya berubah menjadi merah. Lagi-lagi, si sopir melaju melewatinya. Hal itu terjadi beberapa kali sampai mereka tiba di sebuah persimpangan yang lampunya menunjukkan warna hijau. Sopir itu langsung menginjak rem dan menghentikan taksinya dengan suara ban yang melengking.
Penumpangnya ternganga keheranan. "Mengapa kamu berhenti? Apa kamu tidak lihat kalau lampunya berwarna hijau?"
"Hah!? Apa kamu mau membunuh kita berdua? Sepupuku bisa saja datang dari arah yang berlawanan!"
[Diterjemahkan dari: Make Them Laugh, Help Them Learn, Hlm. 114]
“Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.”
—Mazmur 32:9
- Log in to post comments