Ada seorang wartawan yang sedang mewawancarai seorang pendeta yang gerejanya dibom. Puji Tuhan ketika dibom gereja itu kosong sehingga tidak ada korban.
Wartawan: Bagaimana perasaan Bapak setelah gereja Bapak dibom?
Pendeta: Wah, Tuhan itu sangat baik Mas, dan saya sangat bersyukur.
Wartawan: Lho, mengapa Pak Pendeta malah senang?
Pendeta: Tenang dulu. Memang gereja itu sudah ingin kami renovasi, maka bom itu mememudahkan kami untuk membongkarnya.
[Diambil dari: Majalah Nafiri Desember 2002, hal. 16]
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. (Mazmur 139:14)
- Log in to post comments