Di sebuah negara, seorang presiden diundang untuk menghadiri peresmian pabrik mobil mewah yang baru dibangun. Setelah acara peresmian selesai, pemilik pabrik tersebut mengumumkan, "Bapak Presiden, suatu kehormatan besar karena Anda berkenan hadir dalam acara peresmian ini. Sebagai tanda terima kasih, kami akan memberikan satu unit mobil terbaru dari pabrik kami kepada Anda."
"Maaf, tetapi saya tidak bisa menerimanya," presiden itu menolak dengan halus.
"Tidak apa-apa, Pak. Ini adalah hadiah dari perusahaan kami untuk Anda," sang direktur meyakinkan.
"Saya mengerti," kata sang presiden, "Tetapi saya tidak bisa menerima pemberian ini."
Namun, direktur tersebut tetap bersikeras.
Akhirnya, sang presiden mengalah, "Ya sudah, jika Anda terus memaksa, tetapi saya tidak biasa menerima sesuatu dengan gratis. Sebutkan harga yang Anda ingin saya bayarkan untuk mobil ini."
Sang direktur berpikir sejenak, kemudian berkata, "Baiklah, Anda cukup membayar mobil ini seharga lima ribu rupiah saja."
Presiden tersebut segera menyerahkan satu lembar seratus ribuan kepada sang direktur.
"Maaf Pak Presiden, tetapi saya tidak punya uang kembalian," jelas sang direktur.
Sang presiden tersenyum dan berkata, "Oh, tidak masalah Pak Direktur, saya akan membeli dua puluh mobil."
[Sumber: Make Them Laugh Help Them Learn, halaman 104]
"Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar." (Amsal 18:16)