Saat itu adalah malam Natal. Harry dan Shirley baru saja pulang dari sebuah persekutuan yang menyenangkan di gereja lokal mereka. Mereka tiba di rumah dan menghabiskan waktu sebentar di depan api unggun sebelum akhirnya memutuskan untuk berangkat tidur.
Suatu ketika di tengah malam itu, mereka terbangun oleh ketukan yang cukup keras di pintu depan rumah mereka. Harry sangat tidak senang dengan hal ini. Dia menuruni tangga dan dengan agak ribut membuka kunci pintunya untuk mendapati seorang pria lusuh yang jelas sekali sedang mabuk karena minum-minum.
"Permisi, Tuan. Maukah Anda membantu saya mendorong?"
"Membantu Anda mendorong?" kata Harry. "Anda ini sedang mabuk! Keluar dari rumah saya sebelum saya memanggil polisi! Orang yang tidak bertanggung jawab seperti Anda seharusnya dilarang mengemudi!" Dan, ia pun membanting pintu tepat di hadapan pria itu.
Dia kembali ke kamar tidur dan tercengang ketika mendapati dirinya ditegur oleh istrinya.
"Bagaimana mungkin kau bisa begitu kasar dan tidak mengenal belas kasihan," katanya. "Tentunya, khotbah malam ini masih terngiang-ngiang di telingamu. Bagaimana penjaga penginapan menolak Yusuf dan Maria pada malam Natal. Di sini, kau diperhadapkan dengan situasi yang sama dan kau membuktikan bahwa dirimu tidak lebih baik daripada pria yang tidak peduli itu. Seharusnya, kau malu."
Harry terkejut dengan relevansi akan apa yang telah ia perbuat dan dirinya penuh dengan penyesalan. Dia berlari menuruni tangga dan membuka pintu depan, tetapi pria tadi sudah tidak berada di sana. Karena itu, ia berlari ke jalan melalui gerbang rumahnya untuk melihat barangkali pria itu atau mobilnya sedang berada di sepanjang jalan itu; tetapi tidak ada lalu lintas apa pun dan tidak ada orang sama sekali.
Dengan kemungkinan bahwa pria itu masih berada di suatu tempat di sekitar situ, ia berteriak dengan keras. "Hei, Tuan yang memerlukan bantuan untuk mendorong di manakah Anda?"
Suara yang tidak salah lagi adalah orang yang sedang mabuk itu menjawab dengan segera, "Di sini, Tuan, di ayunan."
[Diterjemahkan dari: http://www.christmas-time.com/ct-jokes.htm]
"Akan tetapi, kasihilah musuhmu dan perbuatlah yang baik, berilah pinjaman kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan, maka kamu akan mendapatkan upah yang besar dan kamu akan menjadi anak-anak Yang Mahatinggi, karena Allah itu murah hati terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan orang-orang yang jahat." (Lukas 6:35, AYT)