Seorang lelaki yang sedang menghadapi saat-saat nafas terakhir berkata kepada istrinya, "Nancy, sepeninggalku nanti jangan lupa untuk memberikan toko kita kepada Jim."
"Jim? Kenapa bukan Davy? Ia lebih cakap dan berbakat untuk mengelolanya." Lelaki itu mengangguk lemah, "Baiklah, tetapi berikan mobil sedanku pada Andy."
"Tapi Boby lebih memerlukannya untuk keluarganya," protes istrinya lagi.
"Bolehlah, berikan mobil itu pada Bobby. Tapi untuk Robert berikan lahan pertanian kita itu."
"Papa, tidak tahukah kau bahwa Robert tidak menyukainya? Lebih tepat diberikan saja kepada Samuel."
"Mama," lelaki itu mengerang lemah, "Yang mau meninggal itu kamu atau aku sih?"
Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar. (Amsal 13:22)
Sumber: Hati yang Gembira adalah Obat yang Manjur, p. 47.
- Log in to post comments