Seorang pemuda yang jatuh cinta pada seorang gadis bermaksud segera melamarnya. Pada suatu malam, pemuda itu mengunjungi gadisnya dengan membawa cincin pertunangan yang indah dengan nama gadis itu terukir di dalamnya.
"Terimalah ini sebagai tanda pertunangan kita," kata si pemuda sambil menyodorkan kotak cincinnya.
"Ya, ampun," gadis itu tergagap, "Tidak tahukah kau, bahwa aku telah punya calon yang lain?"
"Siapa dia!" desak si pemuda serta-merta.
"Ah, untuk apa? Kau mau bertengkar dengannya?" tuduh si gadis dengan penuh kekhawatiran.
"O, tidak," tangkis si pemuda, "Aku hanya bermaksud menjual cincin ini padanya!"
Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: (Amsal 30:18-19)
Sumber: Hati yang Gembira adalah Obat yang Manjur, p. 45.
- Log in to post comments