Sepulang dari gereja di hari Minggu, seorang anak laki-laki tiba-tiba mengatakan pada ibunya, "Ma... kalau sudah besar aku mau jadi pendeta saja ah."
"Boleh saja, Nak," kata ibunya, "tapi mengapa kamu tiba-tiba ingin jadi pendeta?" lanjut ibunya pengin tahu karena anak itu biasanya sangat nakal.
"Begini, Ma," kata si anak, "biar bagaimanapun, aku kan tetap saja harus ke gereja tiap Minggu, jadi kupikir akan lebih menyenangkan kalau bisa berdiri di mimbar dan berteriak-teriak daripada harus duduk dengan tenang dan mendengarkan saja."
Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. (1 Korintus 13: 11)
Sumber: Terjemahan Development Group.
- Log in to post comments