1. Pengkotbah yang tidak menuliskan kotbahnya di kertas, sehingga jemaat kecapaian menunggu karena tidak tahu kapan kotbahnya akan selesai.
2. Pengkotbah yang menuliskan kotbahnya di kertas, dan setelah menyelesaikan setiap lembar kotbahnya ia menaruh kertas itu di depan podium, sehingga jemaat tahu kapan mereka harus bangun dari tidurnya ....
3. Pengkotbah yang menuliskan kotbahnya di kertas, tapi setelah menyelesaikan setiap lembar kotbahnya ia menaruhnya kembali di tumpukkan kertas yang paling bawah, sehingga jemaat merasa tertipu karena tidak tahu berapa lembar yang belum dibaca.
4. Pengkotbah yang menuliskan kotbahnya di kertas, dan setelah ia menyelesaikan setiap lembar kertasnya, ia menaruh kertas itu di depan podium. Tapi setelah selesai seluruhnya ia mengambil kembali tumpukan kertas-kertas itu dan mulai membacanya dari lembar sebaliknya. Dalam kasus ini jemaat betul-betul ingin membunuh pengkotbah itu.
Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur. (Pengkhotbah 12:10)
Sumber: The All American Joke Book, p.50.
- Log in to post comments