i-Humor

Randy adalah mahasiswa semester 4 yang gemar membaca dan menulis. Ia memunyai cita-cita menjadi seorang penulis terkenal. Semua tulisannya dikirim ke beberapa penerbit. Walaupun mengalami beberapa kali penolakan, ia tetap bersemangat mengirim karya tulisnya.

Suatu ketika, sebuah penerbit menerima dan bersedia menerbitkan tulisan-tulisan Randy. Penerbit mengadakan acara pengenalan buku-buku terbitan yang baru. Selain buku-buku tulisan Randy, penerbit juga menyajikan buku-buku dari penulis lain.

Bejo sedang berbelanja di toko buku. Beberapa menit setelah transaksi pembelian dilakukan, dia sadar bahwa barang yang dibelinya salah. Dengan niat baiknya, maka Bejo kembali ke meja kasir.

"Maaf, Tuan. Semua barang yang sudah dibeli di sini, tidak dapat dikembalikan," ujar pelayan toko.

Beberapa bulan lalu, komunitas pemburu harta karun menyewa seorang ahli untuk mendapatkan harta yang terpendam di suatu pulau. Suatu saat, ketua perkumpulan mengundang seluruh anggota untuk rapat bersama.

Pelanggan: Yaaah, kok filmnya ini-ini saja sih, Bang?

Petugas rental: Soalnya... yang beli itu-itu juga sih, Mbak!

Pada suatu hari, kampung tempat tinggal Ani mengadakan kontes menyanyi. Kontes ini tidak ditentukan oleh usia, jadi siapa saja boleh ikut. Si kecil Ani gemar menyanyi. Oleh karena itu, dia mengotot ikut kontes walaupun hanya hafal beberapa lagu anak.

Tibalah gilirannya menyanyi. "Selamat siang, Bapak, Ibu, Om, Tante, Kakak-kakak, dan Teman-teman ... Saya akan menyanyikan lagu berjudul Naik Delman ...."

"Pada Hari Minggu kuturut ayah ke kota, naik delman istimewa kududuk di muka, kududuk samping pak kusir yang sedang bekerja, mengendarai kuda supaya baik jalannya ... tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tuk-tik-tak-tik-tuk ..."

"Stop!" teriak sang juri. "Kapan selesainya?"

"Sabar, Om. 'Kan, kotanya masih jauh!"

Ita yang baru masuk SMU, masa-masa pubernya membuat dia centil dan suka menjahili orang. Kali ini, dia mendapat kata-kata baru.

Hari pertama, dia menelepon temannya: "Rin, gue sudah tahu semuanya!"

"Hah..." Suara di sana terdengar lemas.

"Ta, elu jangan bilang Indri kalau gue jalan sama cowoknya ya, Ta. Gue ada voucher makan di restoran terkenal, elu jangan bilang-bilang yah. Maaf gue cuma bisa memberi itu doang."

"Okelah, gue sih terima aja, lu kan temen gue." Begitu telepon ditutup, Ita langsung teriak girang. "Wah oke juga nih, gue dapat voucher makan gratis. Coba gue praktik lagi!"

Kali ini, Ita masuk kamar kakaknya dan langsung bicara pelan di dekat kuping kakaknya yang lagi tiduran.

"Wa, gue sudah tahu semuanya. Ternyata gitu ya, Wa."

Hari ini adalah hari yang buruk bagi Jim untuk memancing. Setelah seharian duduk di tepi sungai, di bawah terik matahari, dia tidak dapat menangkap satu ikan pun.

Suatu saat ada seorang wanita yang telah menelepon dinas pemadam kebakaran dan berkata kepada para petugasnya, "Lihat, aku baru saja menata kebunku yang baru menanam beb

Pagi itu Adi yang baru berusia sebelas tahun melapor pada ibunya dengan wajah berseri-seri.

"Dokter, saya dianggap gila oleh keluarga saya."

"Kenapa begitu?"

"Saya suka sosis."