SAYUR DI RAMBUT

Submitted by Tim i-Humor on Thu, 06/21/2012 - 16:43

Seorang nyonya menjadi sangat marah kepada pembantunya, ketika menemukan sehelai rambut di dalam sayur yang akan dimakannya.

"Gila!" teriak si Nyonya. "Bagaimana kau ini, sampai ada rambut dalam sayur. Mana ada yang lebih gila dari ini!"

Si pembantu menjawab, "Ada, Nyonya. Ada yang lebih gila, yaitu, kalau sayur ini ada di dalam rambut Nyonya."

DILAMAR

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 05/16/2012 - 12:53

Warni bercerita ke ibunya, "Bu, mas Bedhor itu sayang banget sama aku lho. Waktu Valentine yang lalu, dia membelikan aku HP yang mahal. Ulang tahunku kemarin, dia memberikan mobil mewah. Lusa, dia akan mencicilkan rumah tipe 70. Dan kemarin, dia melamar aku, 'Warni, bulan Mei ini kita harus nikah ya, jangan jawab maybe yes, maybe no.' Aku harus bagaimana, Bu?"

Ibunya terkesima, karena setahunya mas Bedhor itu baru kenal Warni belum 3 bulan.

"Nak, setidaknya kamu harus melihat ayahnya Bedhor dulu, sayang. Amati dan perhatikan baik-baik orang tuanya. Kemudian bertanyalah kepada dirimu sendiri, apakah kamu masih mau menikah dengan dia. Tiga puluh tahun lagi dia akan persis sama dengan ayahnya itu."

Warni menjawab kalem, "Itu rumus kuno yang diulang-ulang yang Ibu dapat dari nenek 'kan? Tapi mas Bedhor tidak akan tahan selama itu, Bu. Umurnya aja sekarang sudah 64."

ANAK HEBAT

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 05/07/2012 - 11:45

Ada seorang ibu yang membanggakan anaknya kepada seorang kenalan baru.

Ibu: "Anakku adalah anak yang luar biasa hebat!"

Teman: "Dia tidak merokok atau terlibat narkoba?"
Ibu: "Tidak, dia tidak merokok dan tidak terlibat narkoba."

Teman: "Dia tidak pernah pulang sampai tengah malam?"
Ibu: "Tidak, dia selalu ada di rumah."

Teman: "Dia tidak kecanduan main PS sampai larut malam?"
Ibu: "Tidak, dia selalu tidur lebih awal dan tidak main PS."

Teman: "Wow, aku pikir memang anakmu adalah anak yang luar biasa. Berapa usianya?"

Ibu: "Baru jalan 2 tahun!"

NAIK TROTOAR

Submitted by Tim i-Humor on Fri, 04/27/2012 - 16:42

Sambil tetap mengemudi, seorang nyonya berkata kepada suami di sebelahnya.

"Lihat! anak ini barangkali gila. Sudah sekian meter ia tetap berlari di depan mobil kita. Minta ditabrak kali, ini anak!"

"Apa yang harus kulakukan, Pak?"

"Secepatnya turun dari trotoar!" teriak sang suami.

SANGAT PELIT

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 03/26/2012 - 13:23

"Kasihanilah saya, berilah saya uang sekadarnya untuk membeli sesuap nasi. Sudah 3 hari ini saya tidak merasakan nasi...," pinta pengemis kepada seorang yang terkenal sangat pelit.

"Ah, tenang saja. Rasa nasi tidak akan pernah berubah kok, walaupun Anda tidak makan sampai 1 minggu lagi."

YANG PENTING

Submitted by Tim i-Humor on Fri, 02/03/2012 - 16:38

Pada saat arisan ibu-ibu PKK, terjadilah percakapan antara Bu David dan Bu Anwar berikut ini.

Bu David: "Bu, apa pendapat Ibu tentang hukum Poligami?"
Bu Anwar: "Saya tidak pernah menolak hukum poligami."

Bu David: "Oh ya? Kalau saya sih jelas-jelas menolak Poligami. Makan hati, Bu!"
Bu Anwar: "Saya tidak pernah melarang para suami menikah lagi. Asalkan..."

Bu David: "Asalkan adil ya, Bu?"

Bu Anwar: "Bukan! Asalkan... bukan suami saya!"

CUMA JADI CONTOH TERBURUK

Submitted by Tim i-Humor on Wed, 11/23/2011 - 17:06

Seorang wanita kaya sedang menyusuri trotoar ketika ditegur oleh perempuan gelandangan yang lusuh dan kumal. Gelandangan itu minta beberapa ribu rupiah untuk makan.

Wanita itu mengambil dompetnya, mengeluarkan uang seratus ribu rupiah dan bertanya, "Jika kamu kuberi uang ini, apakah kamu lebih memilih untuk membeli sekotak cokelat daripada makanan?"

"Tidak, Nyonya, aku berhenti makan cokelat sejak beberapa tahun lalu," jawab gelandangan itu.

"Apakah kamu akan menghabiskannya untuk berbelanja?" wanita itu bertanya lagi.

"Tidak, Nyonya, aku tidak mau membuang waktu untuk berbelanja," jawab gelandangan itu. "Aku memakai seluruh waktuku untuk bertahan hidup."

"Apakah kamu akan menggunakannya untuk pergi ke salon?" wanita itu bertanya sekali lagi.

"Anda sudah gila?" jawab gelandangan itu. "Aku tidak pernah merapikan rambutku selama dua puluh tahun."

Wanita itu berkata, "Oke. Aku tidak akan memberimu uang ini. Sebaliknya, aku akan mengajakmu makan malam di restoran dengan suamiku."

Gelandangan itu terkejut. "Tidakkah nanti suami Anda akan memarahi Anda? Lihat saja, aku kotor dan mungkin berbau sangat busuk."

Wanita itu berkata, "Tidak masalah. Suamiku perlu melihatmu agar dia tahu apa jadinya seorang wanita jika tidak diberi uang untuk belanja, perawatan rambut, dan membeli cokelat." (t/dicky)

WANITA MEMANG SUSAH DIBUAT BAHAGIA

Submitted by Tim i-Humor on Mon, 11/14/2011 - 17:26
  • Jika dikatakan cantik dikira menggoda, jika disebut jelek disangka menghina.

  • Bila disebut lemah dia protes, bila disebut perkasa dia malah menangis.

  • Maunya emansipasi, tapi disuruh membenarkan genteng menolak (sambil mengomel, "Masak disamakan dengan cowok").

  • Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bus malah cemberut (sambil mengomel, "Egois amat sih cowok ini, tidak punya perasaan).

  • Jika ditanyakan siapa yang paling dibanggakan, kebanyakan menjawab "ibuku"... tapi kenapa ya, lebih bangga jadi wanita karier... padahal ibunya adalah "ibu rumah tangga".

  • Bila kesalahannya diingatkan mukanya merah, bila diajari mukanya merah, disanjung mukanya merah, jika marah mukanya merah... Kok sama semua? Bingung!

SETIAP TAHUN

Submitted by Tim i-Humor on Sat, 10/01/2011 - 10:47

Mary membaca lowongan kerja yang ada di ManSor Yellow Pages. Ia tertarik dengan lowongan pekerjaan sebagai sekretaris di sebuah gereja yang ia tahu adalah gereja yang mapan dengan fasilitas yang bagus. Ia pun pergi ke gereja tersebut dan mengisi formulir pendaftaran. Seminggu kemudian ia dipanggil untuk acara interview, yang akan dilakukan oleh Gembala Sidang. Gembala Sidang melihat bahwa Mary tidak mengisi tahun lahirnya.

Gembala: "Saya sudah melihat tanggal lahirmu, 7 Juli, bolehkah saya tahu tahunnya?"

Mary: "Oh, itu setiap tahun, Pak..."

KE SALON GRATIS

Submitted by Tim i-Humor on Sat, 10/01/2011 - 10:45

Seorang wanita paruh baya memasuki salon sambil menggendong seorang anak. Setelah wanita itu selesai potong rambut, kini giliran anak tersebut.

"Tunggu sebentar ya?" kata wanita itu kepada si anak yang duduk di kursi salon, "Aku beli minuman sebentar."

Ketika anak itu selesai potong rambut, wanita itu belum juga kembali. "Mungkin ibumu lupa engkau masih di sini," kata seorang pegawai salon kepada anak tersebut.

"Dia bukan ibuku," jawabnya, "Aku bertemu dengannya di jalan, dan dia berkata padaku, 'Hai, Nak. Kau mau ke salon gratis?'"

Tentang Kami

Situs yang berisi kumpulan humor-humor bersih dan Kristen yang tidak mengandung unsur-unsur SARA dan pornografi.
Selengkapnya

Berlangganan
i-Humor SABDA

Dapatkan humor-humor segar untuk menemani hari-hari Anda.

Kontak Kami | Buku Tamu | E-Mail: webmaster(at)sabda.org
Disclaimer | i-Humor © 2003-2019
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran