Seorang pembalap sepeda motor sedang melaju kencang di jalan raya. Tiba-tiba ia menabrak seekor burung pipit yang langsung jatuh tak sadarkan diri. Dia segera memutar sepeda motornya dan mengambil burung malang yang tak sadarkan diri itu untuk dibawanya pulang.
Ketika sampai di rumah, dia menaruh burung itu dalam sangkar. Sebelum pembalap itu pergi, tidak lupa dia meninggalkan roti dan air dalam sangkar tersebut.
Beberapa saat ketika pembalap itu sudah pergi, burung pipit itupun akhirnya siuman dan langsung memandang ke sekelilingnya sambil berkata, "Terali besi ..., roti ..., air .... Ya Tuhan!!! Aku sudah membunuh pembalap itu!!!"
TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat. (Bilangan 14:18)
Sumber: Buffalosjokes.
- Log in to post comments