Saya sedang melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap termasuk memeriksa ketajaman penglihatan seorang pasien. Saya mendudukkan pasien itu dengan jarak sekitar 20 kaki dari peta huruf, lalu memulai pemeriksaannya.
"Tutup mata kanan dengan tangan." perintah saya.
Pasien itu membaca huruf-huruf di baris 20/20 dengan tepat.
"Sekarang tutup mata kiri."
Sekali lagi, dia dapat membaca huruf-huruf itu dengan sempurna.
"Sekarang, keduanya," perintah saya.
Kemudian saya mulai menunjuk sebuah huruf, tapi tidak terdengar sepatah katapun diucapkannya. Bahkan dia tidak dapat membaca huruf E yang sangat besar di baris pertama. Saya membalikkan badan dan melihat ternyata pasien itu duduk dengan kedua mata ditutup oleh kedua tangannya. Saya tertawa keras saat mengakhiri pemeriksaan itu, karena menyadari bahwa pasiennya salah mengerti perintah yang ia berikan.
Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, (1 Yohanes 5:3)
Sumber: Laughers.
- Log in to post comments