Seseorang mendatangi Bapak Bijak, orang yang tersohor di kota itu.
"Pak Bijak, bantulah saya. Saya merasa semua orang sekarang cenderung menghindar dan enggan berbicara dengan saya. Padahal, saya merasa selalu berusaha berpikir jernih dan menolong teman bicara agar menemukan pemecahan atas permasalahan mereka."
"Periksalah diri Anda sendiri. Mungkin Anda suka memotong pembicaraan orang lain. Mungkin Anda kerap memberikan penjelasan dan jawaban yang bertele-tele. Bagaimana?"
"Mungkin benar juga, Pak Bijak. Terkadang, mereka memang berbicara terlalu berbelit-belit dan panjang lebar ...."
"Bukan bicara mereka yang panjang lebar, melainkan kemauan Anda untuk mendengarkanlah yang pendek dan sempit," jawab Pak Bijak.
[Sumber diambil dan disunting dari: Merenung Sambil Tersenyum, Tersenyum Sambil Merenung 2, 22]
Jangan berbicara di telinga orang bebal, sebab ia akan meremehkan kata-katamu yang bijak.
(Amsal 23:9)
- Log in to post comments