Seperti biasanya, Bapa O'Grady berpamitan kepada anggota jemaatnya setelah pelayanan hari Minggu. Pada saat yang sama, tiba-tiba Mary Clancy datang kepadanya dengan menangis.
"Apa yang mengganggumu, Anakku?" tanya Bapa O'Grady.
"Oh, Bapa, saya punya berita buruk," jawab Mary.
"Apakah itu, Anakku?" tanya sang Pastor.
"Suamiku meninggal dunia tadi malam, Bapa."
"Oh, Mary," kata sang Pastor, "Aku turut berdukacita. Katakanlah, apakah dia punya permintaan terakhir sebelum dia meninggal?"
"Ya, Bapa," jawab Mary.
"Apa yang dia katakan?" tanya sang Pastor.
Mary menjawab, "Dia berkata, 'Kumohon, Mary, letakkan pistolnya ....'"
[Diterjemahkan dari: Buku "A Minister, a Priest, and a Rabbi"; Halaman 52]
"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." (Efesus 4:26)
- Log in to post comments