Di akhir sebuah kebaktian Minggu, para jemaat mulai keluar gereja sambil antre menyalami sang pendeta di muka pintu utama. Kata salah seorang jemaat, "Terima kasih untuk khotbahnya. Anda mestinya lebih pandai daripada Einstein." Dengan penuh kebanggaan, sang pendeta menjawab, "Wah, terima kasih."
Pada hari-hari berikutnya, si pendeta mulai berpikir tentang komentar orang itu. Semakin lama memikirkannya, ia semakin merasa heran dan bingung, mengapa seseorang menyatakan bahwa ia lebih pandai daripada Einstein. Kemudian, ia berniat menanyakan hal tersebut pada minggu berikutnya.
Pada hari minggu berikutnya, ia menanyakan kepada jemaat yang bersangkutan apakah ia masih ingat akan komentarnya minggu lalu. Pendeta itu bertanya, "Apa yang sebenarnya Anda maksudkan bahwa saya lebih pintar daripada Einstein?"
Orang itu menjawab, "Ah, Pak pendeta. Banyak orang mengatakan bahwa Einstein itu pandai sehingga hanya 10 orang di seluruh dunia yang dapat mengerti dia, sedangkan yang dapat mengerti khotbah Bapak, seorang pun tidak ada."
[Sumber disunting dari: Buku "Kumpulan Ilustrasi dan Humor Rohani 1"; Hlm. 71 ]
Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian. (Amsal 4:7)
- Log in to post comments