Seorang pria yang sudah sakit parah dan tidak dapat disembuhkan menjalani perawatan di rumahnya. Sang istri yang setia, merawatnya dengan tekun hingga saat-saat terakhir. Malam itu, dokter memvonis bahwa umur pria tersebut tinggal satu hari. Dokter menegaskan bahwa besok siang, pria itu akan tiada.
Keesokan paginya, sang suami terbangun dengan sangat lemah. Tiba-tiba, hidungnya mencium aroma kue cokelat kesukaannya. Dia berpikir, "Istriku sungguh manis sekali, di saat-saat akhir hidupku, dia ingin aku menikmati kue kesukaanku untuk yang terakhir kalinya." Dengan sekuat tenaga, dia berusaha bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan tertatih-tatih menuju dapur. Dengan kekuatan terakhirnya, dia bisa sampai ke dapur dan di meja makan, ia melihat sebuah kue cokelat kesukaannya.
Dengan terharu, sang suami menjulurkan tangannya untuk mengambil sepotong kue cokelat tersebut. Tiba-tiba, terdengar suara istrinya berteriak karena terkejut, "JANGAN! Itu kue untuk para pelayat yang datang nanti siang!"
[Sumber: Make Them Laugh Help Them Learn, halaman 145]
Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu. (Amsal 27:19)
- Log in to post comments