Ada seorang pemuda yang bekerja di sebuah kebun binatang. Pagi itu, ia mendapat telepon bahwa ada seekor gajah yang mati di kebun binatang tempat dia bekerja. Pemuda itu segera menuju ke kandang gajah. Di sana, ia mendapati seorang lelaki tua yang menangis di dekat bangkai gajah itu.
"Sudahlah Pak, gajah itu sudah bahagia di surga. Bapak tidak perlu menangis lagi, gajah ini memang gajah yang paling pintar di antara gajah-gajah yang lain," ujar pemuda itu.
"Saya sedih bukan karena kematian gajah ini, Anak Muda. Saya sedih karena saya ditugaskan untuk menggali kubur dan menguburnya," jawab lelaki tua itu diiringi tangisannya yang semakin kencang.
[Sumber diambil dan disunting dari: http://www.renunganhariankristen.net/kematian-sang-gajah/]
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
(Pengkhotbah 3:4)
- Log in to post comments