Mambo mengajak Lya, pacarnya, mencari angin di sepanjang jalan kampung.
"Lya, ayo kita jalan-jalan sambil ngobrol."
"Boleh, tapi Mas Mambo sebaiknya pulang dulu ke rumah."
"Memang kenapa? Apakah kamu malu berjalan dengan pacar seperti aku?"
"Jangan salah tangkap, Mas. Aku sangat bangga punya pacar setampan Mas Mambo. Nah maksudku, Mas Mambo sebaiknya pulang dulu untuk gosok gigi." Jawab Lya yang tahu persis bahwa Mambo baru saja makan sepiring petai.
"Sekiranya kamu menutup mulut, itu akan dianggap kebijaksanaan dari padamu." (Ayub 13:5)
Sumber: Merenung Sambil Tersenyum Tersenyum Sambil Merenung, hal. 42
- Log in to post comments