Karena jengkel dengan kebandelan anak-anaknya, sebelum berangkat ke luar negeri, Pak Mario meninggalkan pesan yang ia kutip dari Matius 20:26. Dan begitu anak sulungnya membaca pesan itu, ia cepat-cepat mendekati adiknya.
"Hei, Bolly, kemarin kau bilang kau ingin jadi pembesar."
"Iya! Memang kenapa?" jawab adiknya. "Jadi pembesar kan enak. Tinggal perintah ini dan itu dengan jari telunjuk, lalu marah-marah dengan kepalan di tangan."
"Bagus! Kalau begitu, tolong semirkan dulu sepatuku ini!"
"Ha! Apa hubungannya?"
"Nih, baca pesan Papa: Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu."
"Huuuh...!"
"Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera." (Efesus 4:2-3)
Sumber: Senyum Sana Sini, hal. 142
- Log in to post comments