Seorang ibu mendatangi seorang pendeta, meminta pendeta itu berbicara kepada anaknya, agar menghentikan kebiasaannya makan permen. Pendeta itu menyimak permohonan ibu tersebut, lalu meminta ibu itu datang lagi minggu depan.
Ibu itu mematuhinya. Ketika ia datang lagi, pendeta itu menatap si bocah dan berkata, "Nak, berhentilah makan permen!"
Terperangah oleh sederhananya penyelesaian masalah itu, si ibu bertanya, "Pak Pendeta, kenapa kami harus menunggu sampai seminggu? Bukankah Bapak bisa mengatakannya waktu kami datang menemui Bapak dulu?"
"Saya meminta kalian menunggu selama seminggu karena seminggu yang lalu saya masih makan permen."
[Sumber: Operasi Humor, 24-25]
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. (Yakobus 1:14)
- Log in to post comments