Wrekso memiliki lembu dan keledai. Keduanya dipergunakan untuk membajak ladang.
Suatu hari lembu mendekati keledai dan berkata, "Temanku yang baik, tidak apa-apa ya, kalau hari ini kau membajak sendirian? Kaki belakangku rasanya sakit sekali."
Keledai yang baik hati tidak keberatan, dan hari itu ia bekerja sendirian.
Keesokan harinya lembu berkata, "Bisakah kau menggantikanku sehari lagi? Kakiku masih sakit ..."
"Mengapa tidak?" jawab keledai.
Hal yang sama berulang keesokan harinya, dan esoknya lagi. Lembu itu beristirahat, sedangkan keledai bekerja keras.
Keesokan harinya, ketika lembu mengajukan permintaan serupa, keledai berkata, "Tentu saja, tidak apa-apa. Tetapi, omong-omong, kemarin tukang jagal mendatangi majikan kita. Aku melihat mereka berbicara dan menunjuk-nunjuk ke arahmu."
[Sumber: Senyum itu Dosa Tertawa Masuk Surga, 28-29]
"Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa." (Amsal 22:8)
- Log in to post comments