Menyontek
- Read more about Menyontek
- Log in to post comments
Sepasang orang tua sangat kecewa dengan nilai rapor anak laki-laki mereka.
"Satu-satunya pelipur lara yang dapat aku temukan dalam nilai-nilai buruk ini," keluh sang ayah,
Seorang menteri datang ke suatu daerah untuk meresmikan sebuah proyek. Dalam acara tersebut, ada acara hiburan berupa musik dangdut. Penyanyi pertama tampil.
Ada seorang lelaki yang hidupnya masih saja membujang karena dia mencari seorang wanita yang sempurna. Ketika dia berumur 70 tahun, seorang anak muda bertanya kepadanya, "Masa, seumur hidup ini, kakek tidak pernah sekali pun menemukan seorang wanita yang sempurna?"
Pada suatu hari, seorang guru SD bertanya kepada setiap muridnya. Pertama, dia bertanya kepada Carla, "La, kalau sudah besar, cita-cita kamu mau jadi apa?"
Pada suatu hari, di salah satu ruangan di gedung MPR/DPR, seorang anggota dewan yang baru diangkat tampak masih canggung, lugu, dan serba kikuk. Rupanya, dia adalah wakil dari daerah dan belum pernah bekerja sebagai anggota dewan atau punya ruangan yang megah. Beberapa saat kemudian, ada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.
Di suatu supermarket, Mukidi membeli sebotol minuman dingin dan sebungkus gula pasir. Sesampainya di kasir, dia hanya membayar untuk minuman, sedangkan bungkusan gula itu dia kantongi tanpa membayar. Di pintu keluar, dia diadang oleh petugas keamanan.
Seorang pria tua meninggal. Ketika pemakamannya dilangsungkan, pemimpin acara pemakaman berbicara panjang lebar mengenai sifat-sifat baik almarhum, kejujuran pria itu, dan bagaimana almarhum telah menjadi suami yang penuh kasih dan ayah yang baik. Akhirnya, janda almarhum menoleh, dan berbisik kepada salah seorang anaknya, "Perkataan orang itu agak aneh. Pergi dan lihat ke peti mati itu, dan pastikan bahwa itu benar jenazah ayahmu."