i-Humor

Seorang pendeta sedang jalan di hutan, ketika tiba-tiba ia bertemu dgn seekor singa yg besar, sebagai orang beriman, tdk ada lain yang dilakukannya kecuali berlutut, mengatupkan tangan, menutup mata dan berdoa.

Ketika selesai berdoa dan membuka mata, dilihatnya singa dihadapannya itu juga sedang berlutut, mengatupkan kedua kaki depannya, menutup mata dan berdoa.

Pendeta tersebut menengadah kelangit. "Bukan main, ternyata yg saya hadapi ini adalah singa yg baik...."

Sambil tetap menutup mata, singa menggumam, "Ya, dan singa yg baik selalu tak lupa berdoa sebelum menyantap makananya...."

Badu sedang ngobrol dengan Budi tentang pendeta yang pernah khotbah di
gerejanya.

Badu : "Bud, pernah ada pendeta yang sangat disiplin sekali diundang
khotbah di gerejaku."

Budi : "Disiplinnya gimana?"

Seorang suami mengunjungi seorang konselor pernikahan, "Di tahun pertama pernikahanku, ketika pulang dari kantor, aku pasti akan disambut oleh isteri dan anjingku. Isteriku akan langsung membawakan sepatuku ke dalam rumah dan anjingku akan menggonggong sambil mengelilingiku. Sekarang setelah 10 tahun menikah semuanya berubah. Aku pulang ke rumah, anjingku membawakan sepatuku masuk ke dalam rumah dan isteriku akan berjalan mengelilingiku sambil berteriak-teriak kepadaku."

Kenapa harus mengeluh?" tanya si Konselor, "Anda tetap dapat pelayanan yang sama bukan?"

Pada jam istirahat kami membicarakan hal-hal seputar teknologi HP yang saat ini semakin canggih saja. Tetapi seiring perkembangan teknologi tersebut, berkembang pula gerombolan pencuri HP.

"Wahh ... kalau gitu lebih baik kembali ke HP yang jaman dulu lagi aja ya, yang besar, hitam putih dan tidak polyphonic," kata Sadrah, salah satu staf yang kumpul bareng saat itu, "yang penting kan bisa dipake buat SMS-an dan telepon. Murah meriah dan aman, karena kagak bakalan deh ... dilirik rampok!"

Tiba-tiba Hardhono menimpali, "HP gituan emang kagak bakalan dilirik rampok, tapi apa lo mau terima resiko kagak dilirik cewek juga?"

Pagi itu, babe mboncengin nyak ke pasar. Rencananya mereka cuma mo beli camilan dan sedikit sayuran. Sesampai di pasar, babe nurunin nyak di tempat yang jual makanan sedang beliau menuju ke tempat penjual sayur. Selesai beli sayur, babe langsung ke tempat penjual makanan dan melihat nyak sudah nungguin. "Ayo, pulang," kata babe. Sepeda motor itupun lalu meluncur menuju rumah. "Beli apaan, nyak?" tanya babe saat dalam perjalanan. Tapi kagak ada sahutan terdengar. "Ah, mungkin nyak ga denger karena anginnya keras." pikir babe.

Sampailah motor itu di rumah. Babe pun berhenti untuk nurunin nyak. Tapi ditunggu-tunggu semenit..."Kok si nyak nggak turun-turun?" pikir babe. Dan dia pun menoleh...ternyata nyak nggak ada di boncengan. "Wah, lha kok masih ketinggalan di pasar??" pikir babe. Dia pun bergegas ke pasar lagi untuk njemput nyak. Begitu ketemu, nyak sempat berkata sambil geleng-geleng kepala, "Lha badanku sebesar ini (sekitar 90 kg), kok ya bisa ketinggalan...." Babe nimpalin, "Padahal di jalan tadi aku ngajak ngobrol... Terus aku ngomong sama siapa ya?"

DEPKES RI mengadakan Lomba Menghirup bagi segala umur yang penting statusnya warga negara Indonesia. Sampailah pada hari yang ditentukan dan terpilihlah tiga orang yang akan diadu untuk memperebutkan gelar juara Menghirup.

Peserta pertama, sekali menghirup dengan hidungnya, Busyet, sebuah motor Tiger 2000 lenyap, terhirup ke dalam hidungnya. Semua penonton bertepuk tangan dengan meriah.

Peserta kedua, mulai menghirup, o la la ... sebuah mobil Kijang Inova terhirup ke dalam hidungnya. Seluruh penonton pun memberikan standing applaus.

Guru TK: "Andi, dari tadi kamu tidak memerhatikan Ibu. Sekarang coba kamu maju dan menyanyikan sebuah lagu. Karena agak takut, Andi menyanyi dengan pelan: Cicak-cicak di dinding ...."

Guru : "Kurang besar ...!"

Andi : "Tokek-tokek di dinding ...."

Guru : "Kurang besar ...!"

Andi : "Buaya-buaya di dinding ...."

Guru : "Andi, yang Ibu maksudkan suaramu yang kurang besar, bukan binatangnya."

Pinah curhat ke Pinem tentang pernikahannya yang sudah retak sekali.

Pinem lalu menanggapi, "Aku ngerti banget perasaanmu, Nah. Aku pikir memang udah tidak ada keajaiban lagi dalam pernikahanmu."

Pinah dengan cepat berkata, "Ehhh jangan salah, Nem .... masih ada kok keajaiban. Buktinya setiap malam minggu suamiku tiba-tiba menghilang begitu saja!"

Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. (Ibrani 13:4)

Kemarin saya dan istri mengundang beberapa orang untuk makan malam di rumah. Istri saya pun sejak pagi sudah mempersiapkan segala makanannya. Ketika semua tamu telah datang, ia menyuruh anak kami yang berusia 6 tahun untuk memimpin doa sebelum makan.

"Ayo Nak, kamu yang pimpin doanya"

"Tapi Bu, doanya ngomong apa?" jawabnya.

"Katakan saja apa yang biasanya Ibu katakan," kata istri saya.

Putri kami itu segera melipat tangan dan berkata ...

"Ya Tuhanku, kenapa sih saya harus mengundang orang-orang ini makan malam?"