Seorang wasit bernama Tio mengajukan surat lamaran kerja ke perusahaan perlengkapan olahraga terkenal di London. Secara kebetulan, seorang pengangguran juga mengajukan lamaran ke perusahaan yang sama. Akhirnya, keduanya diberi soal tertulis. Hasil dari sepuluh pertanyaan, keduanya hanya salah menjawab satu soal.
Manajer kemudian menghampiri Tio, "Terima kasih atas ketertarikan Anda bekerja di sini. Namun, kami memutuskan memberikan pekerjaan ini kepada si pengangguran."
"Tidak bisa. Kami sama-sama menjawab sembilan pertanyaan dengan benar. Ini adalah perusahaan perlengkapan olahraga dan saya adalah wasit, jadi saya seharusnya yang diterima. Bagaimana bisa satu jawaban yang salah, miliknya bisa lebih baik ketimbang punya saya?" ujar Tio bersikeras.
"Oh, itu sederhana saja. Dalam salah satu soal, si pengangguran itu menjawab, 'Saya tidak tahu', sementara kamu menjawab, 'Saya juga tidak tahu'," jawab si manajer.