Sebenarnya Ulung termasuk anak cerdas (setidaknya untuk ukuran anak pemulung). Tetapi seperti umumnya anak-anak, ada juga sisi nakalnya.
Kemarin, sepulang dari sekolah ia membantu bapaknya memburu sampah, lalu malam harinya memilah-milah hasil pulungannya. Maka jam pertama di sekolah ia ngantuk berat. Dengan mata hampir terpejam ia memberanikan diri menghadap gurunya.
Ulung
|
:
|
"Pak guru, apakah orang akan dihukum untuk sesuatu yang belum diperbuatnya?"
|
Guru
|
:
|
"Tentu saja tidak. Negara ini negara hukum. Nggak bener, itu. Apalagi ini sudah orde reformasi."
|
Ulung
|
:
|
(lega) "Syukurlah, Pak Guru, karena saya belum mengerjakan PR."
|
"Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu." (Yeremia 4:22)
Sumber: Obat Stres (Ketawa Ala Pemulung) hal. 9.
- Log in to post comments