- Log in to post comments
Mari kita berbicara tentang geometri sebuah humor. Dua hal akan membuat garis, tetapi tiga hal akan membentuk sebuah kecenderungan. Prinsip yang sederhana ini menyediakan sebuah alat yang luar biasa untuk menyalut material yang kering dengan humor. Prinsip itu dapat menolong Anda untuk membangun pokok-pokok informasi menuju kepada sebuah lelucon atau anekdot.
Lelucon berikut ini akan mengilustrasikan prinsip tersebut di dalam bentuk klasiknya:
Ada tiga cara untuk menyelesaikan sesuatu: (1) kerjakan sendiri; (2) mintalah orang lain melakukannya bagi Anda; (3) jangan suruh anak Anda menyelesaikannya.
Dua tips pertama adalah tips yang biasa, tips tersebut menetapkan suatu harapan bahwa hal yang serupa itu akan mengikut di bawahnya. Tips ketiga adalah tips yang lucu karena tips ini melanggar harapan itu. Suatu tips yang tak disangka-sangka. Teknik ini tidak terbatas hanya kepada tiga pokok saja, tiga pokok hanyalah awalnya, jumlah minimum untuk menciptakan pengharapan palsu akan suatu kecenderungan.
Dalam sebuah dialog di Lousiana Trial Lawyers Association. Profesor Waldo Braden mendemonstrasikan jenis lelucon ini dengan variasi empat pokok. Braden memulainya dengan menyebutkan bahwa semua pembicara yang lain memiliki latar belakang akademis yang sangat baik yang berkaitan dengan praktik hukum, kemudian ia menganalogikan posisinya dengan cicit William Howard Taft:
Ketika diminta menuliskan otobiografinya pada saat di kelas tiga sekolah dasar, gadis kecil itu berkata, "Kakek buyutku adalah Presiden Amerika Serikat, kakekku adalah Anggota Senat Amerika Serikat, ayahku adalah seorang duta besar dan aku adalah seorang pramuka."
Pagi ini, di hotel yang elegan ini di French Quarter dan di depan rekan-rekanku yang terhormat, saya merasa seperti seorang anak pramuka.
Teknik ini sangat mudah diterapkan kapanpun presentasi Anda mengandung daftar mengenai hal-hal tertentu. Jika pokok-pokok dalam daftar itu membosankan, tambahkanlah satu hal lucu di bagian akhir. Audiens Anda akan menghargai usaha itu. Berikut ini adalah usaha W. B. Rennner dari Perusahaan Alcoa menghidupkan daftar di dalam pidato kelulusan di Universitas Spring Garden di Philadelphia:
Yang terhormat, direktur Delucca. Para anggota dewan manajer. Tamu-tamu undangan. Para wisudawan yang terhormat. Handai taulan. Dan akhirnya, para orang tua yang tidak perlu lagi membayar uang kuliah.
Apa yang dilakukannya itu hanyalah sebuah sentuhan kecil tapi efektif yang tidak membutuhkan kemampuan komikal khusus.
Apakah presentasi Anda berisi daftar anggaran belanja, langkah-langkah, atau pertanyaan-pertanyaan untuk suatu ulasan? Tambahkanlah akhir yang lucu.
Teknik ini dapat digunakan untuk membangun sebuah lelucon di sekitar poin-poin penting, mari kita perhatikan bagaimana hal itu dilakukan oleh Departemen Polisi San Francisco. Petugas kepolisian yang bertanggungjawab dalam pendidikan publik menerima tugas baru: memberi pengarahan kepada warga kota lanjut usia bagaimana cara untuk melindungi diri mereka dari kejahatan di San Francisco. Petugas tersebut menggunakan presentasi dalam waktu setengah jam untuk memberikan garis besar mengenai teknik-teknik praktikal. Hal yang harus disampaikannya itu adalah benar-benar hal yang sangat serius, tetapi penutup yang dramatis diberikannya untuk mengajak para pendengarnya untuk melakukan apa yang sudah diberikan kepada mereka:
Ada tiga cara untuk mencegah terjadinya kejahatan kepada diri Anda hari ini: (1) Pasanglah kunci anti pencuri pada pintu Anda; (2) Pasanglah lubang intip pada pintu Anda; dan (3) Pindahkan pintu Anda ke Fresno (Fresno berjarak 263 Km atau perjalanan selama 7-8 jam dengan mobil pribadi -- red.).
Jika pendengar berpikir bahwa lelucon itu lucu dan berusaha mengingatnya untuk menceritakannya kepada teman mereka, maka apa yang mereka ingat? Memasang kunci anti pencuri dan lubang intip -- dua hal yang paling penting dalam presentasi itu!(t/yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul Buku | : | The Light Touch: how to use humor for business success |
Judul asli bab | : | Seven Types of Humor Anyone Can Use |
Penulis | : | Malcolm L. Kushner |
Penerbit | : | Simon & Schuster |
Halaman | : | 52-54 |