Seorang gadis penghuni panti asuhan merasa hidupnya tidak dicintai. Saat malam Natal yang dingin tiba, dia berusaha meniru apa yang dilakukan "gadis penjual korek api," dengan harapan akan dikasihani. Dia meninggalkan panti asuhan lalu berjalan ke sekitar tempat itu. Kemudian dia duduk di depan rumah yang paling bagus di daerah itu. Sambil menyalakan korek, dia menangis tersedu-sedu.
Karena merasa tidak diperhatikan, ia mengulangi hal yang sama. Sampai berpuluh-puluh korek api dia nyalakan, tetap tidak ada respons dari pemilik rumah. Tidak berapa lama, si pemilik membuka pintu karena mendengar suara orang menangis. "Yes! Akhirnya dia iba padaku!" Batinnya.
Pemilik rumah mengamati gadis itu, lalu berkata, "Hei kamu! Kamu main api mau bakar rumah saya, ya!! Ayo pergi! Pergi!!"
[Sumber: Redaksi]
Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku. (Mazmur 130:2)
- Log in to post comments