Keluarga besar Tommy sedang berkumpul di rumahnya dalam rangka Natal keluarga. Tiba-tiba sang Kakek memanggil Tommy kecilnya yang saat itu berusia 7 tahun. Sang kakek banyak bertanya tentang tentang sekolah, teman-teman, dan hal-hal lainnya. Setelah beberapa saat, kakeknya mulai sadar bahwa Tommy mulai tidak tertarik lagi pada topik pembicaraan mereka. Kakeknya kemudian mengeluarkan dua lembar uang dari dompetnya hanya untuk mengetahui apakah Tommy masih memperhatikannya atau tidak. Satu lembar uang 20 ribuan dan satu lembar uang 50 ribuan. Dia menunjukkan kedua lembar uang itu kepada Tommy dan mengatakan bahwa Tommy boleh mengambil salah satu dari uang itu. Tommy memilih mengambil uang 20 ribuan.
Kakek itu sangat terkejut dengan pilihan cucunya itu, ia lalu mengeluarkan 20 ribuan lagi untuk memastikan bahwa tadi Tommy hanya melakukan kesalahan saja dan menyuruh Tommy untuk memilih lagi dan boleh mengambil uang tersebut. Dan Tommy tetap memilih lembaran 20 ribuan.
Kembali sang kakek mengeluarkan lembaran 20 ribuan kemudian mendekati salah satu paman Tommy untuk menyaksikan ketidakpintaran Tommy dalam memilih uang. Tommy tetap memilih mengambil uang 20 ribuan. Sang Kakek terus melakukan hal itu di depan setiap om dan tante Tommy.
Akhirnya, kakeknya mengatakan pada ayah Tommy mengenai masalah anaknya. Ayah Tommy sangat terkejut, tetapi ia tidak terlalu memperhatikannya, sampai akhirnya dia melihat sendiri kebodohan anaknya pada waktu sang Kakek sedang meminta Tommy memilih uang di depan sang Nenek.
Beberapa jam kemudian, ayahnya menghampirinya dan bertanya apakah Tommy tahu perbedaan antara 20 ribuan dan 50 ribuan.
"Tentu saja," jawab Tommy.
"Lalu kenapa kamu selalu memilih yang 20 ribu daripada yang 50 ribu?" tanya ayahnya.
Dengan senyum lebar, Tommy menjawab, "Ayah, jika aku memilih langsung uang yang 50 ribu, apakah Kakek juga akan terus-menerus memintaku memilih sampai 15 kali?"
Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu! (1 Korintus 14:20)
Sumber: Kiriman dari Eunike M. <ani@>.
- Log in to post comments