Di sekolah, Endi terkenal karena hampir tiap hari dia datang terlambat. Suatu pagi wali kelas Endi menegurnya karena lagi-lagi Endi datang terlambat.
Guru: "Sekarang apa lagi alasanmu datang terlambat pagi ini, Endi?"
Endi: "Adoooh ..., Pak Guru, keluargaku sedang kena musibah pagi ini."
Guru: "Hmm ... musibah apa?"
Endi: "Opa saya meninggal tadi pagi di kebun belakang."
Guru: "Lho ... apa yang opamu lakukan di kebun belakang pagi-pagi?"
Lalu Endi secara spontan menjawab,
Endi: "Mama Endi tadi pagi minta tolong kepada opa untuk memetikkan tomat di kebun belakang karena mama akan membuat sarapan. Eh, setelah ditunggu-tunggu ternyata opa nggak muncul-muncul juga. Lalu mama pergi menyusul opa di kebun belakang, tapi ternyata opa sudah terbujur kaku di atas pohon tomat. Tomatnya hancur semua karena tertindih badan opa."
Guru: "Astagaaaaa ...! Bagaimana reaksi mamamu waktu menemukan opamu sudah meninggal?"
Endi: "Mama langsung cepat-cepat pergi ke pasar untuk beli tomat."
Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih. (Pengkhotbah 7:29)
Sumber: Kiriman dari Jeane Nancy Tuturoong <jeane@>.
- Log in to post comments