Di   Kalimantan, ada 2 orang yang sudah bersahabat lama, Andi dan Arman. Ketika mereka   beranjak dewasa, si Andi pergi ke Jakarta untuk mengadu nasib, 2 tahun lamanya   dia di jakarta barulah si Andi mudik ke kampung halaman.
   Arman yang mengetahui Andi telah sukses di Jakarta mencari Andi. Akhirnya Andi   berjanji akan mengajak Arman ke Jakarta.
   Tak terasa setengah tahun Arman berada di jakarta. Dan Arman pun rindu kampung   halamannya. Tak lama kemudian Arman pulang dengan logat yang kebetawi-betawian.
   Si ayah pun bertanya,
| Ayah | : | "Bagaimana                                            kamu di Jakarta, nak?" | 
| Arman | : | "Senang, beh!" | 
| Ayah | : |  "Kamu kerja                                            apa di Jakarta?" | 
| Arman | : | "Banyak, beh....                                            Yaah, jadi guru agama, pembina iman.                                            Yaah pokoknya banyak deh, beh!" | 
| Ayah | : | "Kalo begitu,                                            nanti malam sebelum makan kamu mimpin                                            doa ya ! | 
Pada saat makan malam Arman pun memulai doanya,
"Babe   gue yang ada di surge, Surge lu punye, bumi lu punye, Gue ape dong,
   Tapi nggak apalah, Amin ye!"
Semua anggota keluarga: "????!!!..."
Maka sembah Haman kepada raja Ahasyweros: "Ada suatu bangsa yang hidup tercerai-berai dan terasing di antara bangsa-bangsa di dalam seluruh daerah kerajaan tuanku, dan hukum mereka berlainan dengan hukum segala bangsa, dan hukum raja tidak dilakukan mereka, sehingga tidak patut bagi raja membiarkan mereka leluasa. (Ester 3:8a (BIS))
Kiriman: William Harvey - 25497096 <ttiarvey@>.
 
 
