Sebuah kelompok belajar Alkitab sedang mendiskusikan kemungkinan untuk mati mendadak.
"Kita semua pasti mati suatu hari nanti," kata pemimpin diskusi, "dan tak satu pun dari kita tahu kapan itu terjadi, tapi jika seandainya tahu, kita pasti akan benar-benar menyiapkan diri sebelum saat itu terjadi." Semua orang menganggukkan kepala tanda setuju.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu tahu kamu hanya punya empat minggu sebelum mati, sebelum dihakimi?" tanya pemimpin diskusi.
"Selama empat minggu itu, aku akan menginjili orang-orang belum percaya yang ada di komunitasku," kata seorang pria.
"Mulia sekali," kata si pemimpin. Semua orang pun setuju.
"Selama empat minggu, aku akan mengabdikan sisa hidupku untuk melayani keluarga, gereja, dan teman-temanku dengan lebih sungguh-sungguh," kata seorang wanita dengan antusias.
"Bagus sekali!" kata si pemimpin. Semua orang pun setuju.
Seorang pria di bagian belakang akhirnya berkata dengan keras. "Selama empat minggu itu, aku akan berkeliling Amerika dengan ibu mertuaku."
Semua orang bingung. "Mengapa kamu ingin melakukan hal itu?" tanya si pemimpin.
"Karena," kata pria itu tersenyum menyindir, "saat itu akan menjadi empat minggu terlama dalam hidupku."
"Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36)
- Log in to post comments