Seorang petani membawa kudanya yang sakit ke dokter hewan di desa itu. Setelah mendiagnosa penyakit si kuda, dokter hewan memberikan obat yang berupa pil dan sebatang pipa sebagai alat untuk memasukkan pil-pil tersebut ke tenggorokan si kuda. Lebih lanjut ia menerangkan kepada si petani, bahwa pil-pil tersebut dimasukkan ke dalam pipa, lalu dimasukkan ke mulut kuda sampai batas tenggorokan, kemudian si petani harus meniup dari ujung yang lain guna mendorong pil-pil tersebut.
Sepekan kemudian ia bertemu dengan dokter hewan itu di pasar.
"Bagaimana dengan kuda anda?", dokter hewan bertanya.
"Kuda saya sih baik-baik saya cuma saya sekarang yang kurang enak badan", kata si petani sambil mengelus-elus lehernya.
"Mengapa? Anda sakit tenggorokan juga?", tanya si dokter hewan.
"Bukan, dok. Kuda saya...", jawab si petani.
"Ada apa dengan kuda anda? Bukankah saya sudah memberikan obat beserta alatnya? ", sahut dokter hewan.
"Ketika saya memberikannya lewat pipa itu, tiba-tiba..", jelas si petani.
"Ada masalah?!", tanya si dokter hewan dengan perasaan kuatir jangan2x cara yang dia berikan itu berakibat buruk bagi kuda si petani itu.
Jawab si petani dengan wajah pucat, "Dia meniup terlebih dahulu dok?"
"?????!!!!!!......."
/Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.* (Yohanes 3:16)
Kiriman: "Randie" <r_wangko@>.
- Log in to post comments