SPAGETI ITALIA
- Read more about SPAGETI ITALIA
- Log in to post comments
Bejo sedang membicarakan kemampuan memasak istrinya kepada Jono.
Bejo sedang membicarakan kemampuan memasak istrinya kepada Jono.
Di sebuah ruang pemeriksaan, terjadi percakapan antara dokter dan pasien mengenai biaya operasi yang diperlukan. Berikut percakapan mereka.
"Aku datang untuk membuat janji dengan dokter gigi," kata seorang pasien pria kepada suster di klinik gigi Cling Kinclong.
Ibu Sri yang baru mendapat uang setelah menjual ikan di pasar Sigli, segera pergi ke apotek untuk membeli vitamin untuk anaknya yang berusia dua tahun.
Wikipedia: Aku tahu semuanya.
Facebook: Aku kenal dengan semua orang.
Google: Aku punya semuanya.
- Anda dan gigi Anda tidak tidur bersama-sama lagi.
- Anda berusaha meluruskan kerutan pada kaus kaki Anda, kemudian tersadar bahwa Anda tidak mengenakan kaus kaki.
Dalam sebuah wilayah yang mayoritas penduduknya beragam Kristen, seorang pendeta ingin berkunjung ke suatu tempat. Ia memberhentikan sebuah taksi. Di dalam taksi ....
"Mas, musiknya dimatikan saja, lagu Kristen kok musiknya kayak begitu .... Zaman Yesus tidak ada musik seperti itu."
Dengan sopan, sopir mematikan radionya dan memberhentikan taksi.
Bu Ratna adalah wanita tua yang kaya raya, dan juga terkenal karena kekikirannya. Pada suatu hari, ia menyuruh pembantunya membeli bubur tanpa memberinya uang. Pembantunya bertanya, "Nyonya, bagaimana saya dapat membeli bubur tanpa uang?"
Si Nyonya menjawab dengan marahnya, "Setiap orang dapat membeli sesuatu dengan uang. Hanya orang bijaksanalah yang dapat membeli bubur, tanpa harus membayarnya."
Seorang anak kecil yang memiliki uang seribu rupiah mendatangi abang tukang cendol.
Anak: Bang, beli cendol seribu rupiah!
Abang tukang cendol mengambil gelas dan hanya mengisi setengah gelas.
Anak: Bang, kok cuma setengah gelas?
Abang: Duit kamu cuma mampu segitu, Dek.
Anak: Wah, jangan gitu dong, Bang. Abang tidak tahu ya, pembeli adalah raja!
Abang: Owalah, Dek. Raja kok beli cendol.
Pada suatu malam, Wrekso dan Marto mabuk berat. Mereka menabrak sebuah dinding tinggi.
Wrekso berkata, "Bagaimana kita bisa melewatinya?"
Marto menjawab, "Yah, aku akan mengarahkan cahaya senter ini ke atas sana dan kau memanjat mengikuti cahaya senter."
Wrekso berkata, "Enggak mau, ah! Jangan-jangan kalau aku sampai di tengah, senternya kau matikan."