Suatu sore, iseng-iseng Rinto yang baru berusia sepuluh tahun menelepon teman sebayanya.
"Jon, kapan kamu mau datang ke rumahku?"
"Memang ada apa?" Joni balas bertanya.
"Itu lho, aku punya anjing baru. Lucu deh. Ayo, cepat ke sini dong. Kita main-main sama anjing," ajak Rinto.
"Boleh juga sih," Joni menyanggupi. "Tapi, anjing itu menggigit apa nggak?"
"Nah ... itulah yang ingin kuketahui," sahut Rinto.
Kalau penipu, akal-akalnya adalah jahat, ia merancang perbuatan-perbuatan keji untuk mencelakakan orang sengsara dengan perkataan dusta, sekalipun orang miskin itu membela haknya. (Yesaya 32:7)
Sumber: Guyonan Napi, p.87.
- Log in to post comments