Tiga orang pendekar bermaksud untuk bersemedi di tepi sebuah danau.
"Waduh, aku lupa membawa alas duduk," kata pendekar pertama.
Ia lalu pamit, melangkahkan kakinya di atas air danau, dan menyeberanginya menuju ke tempat tinggal mereka di seberang danau.
Ketika ia sudah kembali, pendekar kedua berkata, "Aku lupa menjemur bajuku. Aku pergi dulu ya."
Ia berjalan di atas air danau dan menyeberanginya dengan mudah.
Pendekar ketiga berpikir bahwa kedua rekannya itu pasti ingin unjuk kebolehan di hadapannya. "Ah, aku juga bisa. Lihat saja," katanya.
Ia lalu melangkahkan kakinya ke atas air danau dan langsung tenggelam.
Pendekar ketiga ini berusaha berenang ke tepi, mencoba lagi berjalan di atas air lagi dan gagal. Ia terus mencoba sampai akhirnya pendekar kedua berkata, "Sebaiknya kita beritahukan saja letak batu-batunya."
Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. (Pengkhotbah 4:4)
Sumber: Indo-com.
- Log in to post comments