-
Pikiran yang destruktif.
Ya Tuhan, berikanlah hujan yang besar, guntur yang kuat, agar gedung ujian atapnya roboh, ruangan kelas banjir, gardu listrik depan meledak sehingga ujian dibatalkan. -
Merasa pintar tapi belum PD (percaya diri).
Ya Tuhan, mudah-mudahan gurunya memberikan ujian yang luar biasa susahnya, sehingga tidak ada seorang pun yang mampu mengerjakannya. Dan buatlah agar semua mengulang tahun depan, sehingga saya sudah lebih siap. -
Merasa pintar, parsial, dan oportunis.
Ya Tuhan, buatlah soal ujian yang keluar hanya yang saya pelajari saja. Saya belum sempat baca semua bahan. -
Menjadi pesimis.
Ya Tuhan, buatlah teman-teman lain tidak bisa mengerjakan soalnya karena saya tidak mungkin meminta agar kepintaran saya ditambah oleh-Mu, ya Tuhan. (Sadar akan kemampuan diri.) -
Mengharapkan yang tidak baik pada orang lain.
Ya Tuhan, berikanlah sifat pelupa pada guruku kali ini saja, agar dia lupa kalau hari ini ujian. -
Murid cerdik.
Pagi-pagi berangkat ke puskesmas, pakai jaket tebal dan syal penutup leher. Tak lupa bekas kerokan ditonjolkan. "Dok, minta surat izin sakit 3 hari karena batuk dan demam." Kemudian dipakai untuk mengurus ujian susulan. (Tapi, saat ujian susulan, gurunya memberikan soal yang lebih sulit.)
[Sumber diambil dari: Guruku Super Lucu, hal.121-122]
"Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3)
- Log in to post comments