Ada seorang calon pendeta disuruh mendoakan temannya yang pada saat itu sedang putus cinta. Dengan semangat ia langsung mendoakannya.
"Baiklah, mari kita berdoa bersama" (begitulah ajakan calon pendeta kepada semua orang yang ada di tempat itu).
Ketika calon pendeta sedang berdoa, tiba-tiba saja terdengar suara orang terjatuh. Semakin semangat ia berdoa dan semakin kencang pula ia mengeluarkan kata-kata doa.
"Asyik, ini adalah pengalaman pertama saya mendoakan orang dan orang itu diurapi" (pikirnya dalam hati). Lama-kelamaan suasana menjadi sunyi senyap dan terdengar sedikit suara tangisan. ia mengakhiri doanya dengan perkataan "Amin."
Lalu ia membuka mata dan bertanya dengan perasaan senang, "Lho kenapa menangis, di mana yang lain?"
Yang ada di tempat itu menjawab, "Pak... yang Bapak doakan tadi minum racun."
Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. (Yudas 1:20)
Kiriman dari Matius Iksantoro .
- Log in to post comments