Selesai makan siang, seorang ayah membacakan beberapa peribahasa dari sebuah buku kepada anggota keluarganya.
Tapi tiba-tiba ia bungkam.
Semua yang berkumpul di situ menjadi bengong. Mereka saling pandang.
"Apa yang terjadi, Pap? Mengapa berhenti membaca?" tanya salah seorang anaknya.
Si Ayah menghela napas. Ia segera mengambil sehelai kertas, lalu menulis: Diam adalah emas!
Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. (Amsal 10:19)
Sumber: Banyolan Anak Raja ke-2, p. 28.
- Log in to post comments