i-Humor

Senin pagi, seperti biasanya, keluarga Pak Helmi bersiap-siap memulai aktivitasnya. Berangkatlah pak Helmi, istri, dan kedua anaknya dengan menggunakan mobil. Tempat kerja Pak Helmi, istri, dan lokasi sekolah anak-anak berada di jalur yang sama. Jadi, Pak Helmi selalu mengantarkan anaknya dahulu ke sekolah, mengantar istrinya bekerja, baru kemudian ia ke kantornya.

Dalam perjalanan, Pak Helmi dan istrinya bercakap-cakap.

"Pi, tahu nggak hari ini hari apa?" tanya Bu Tyas.

"Hari Senin, Mi," jawab Pak Helmi.

"Iya, Mami tahu. Maksudnya, tahu enggak ada perayaan apa hari ini?" tanyanya lagi.

"Mmm ... apa ya, Mi?" jawab Pak Helmi sambil balik bertanya.

"Duh Papi, kok enggak tau?? Hari ini 'kan Hari Kartini!" jawab Bu Tyas.

"O iya ya ...," kata Pak Helmi sambil mengangguk-angguk.

"Kartini tuh hebat ya, Pi, berkat dia, wanita bisa disejajarkan dengan pria. Wanita bisa bekerja, ada yang jadi polisi, dokter, guru, bahkan presiden. Hebat 'kan Pi??" cerita bu Tyas.

"Mmm ... iya Mi, hebat ...," jawab Pak Helmi singkat.

"Semuanya karena adanya emansipasi wanita, Pi. Jadinya, enggak ada pekerjaan pria yang enggak bisa dikerjakan oleh wanita," lanjut Bu Tyas bercerita dengan bangganya.

Sambil asyik bercerita, mobil Pak Helmi berhenti tiba-tiba, mogok.

"Wah gawat, mobilnya mogok, Mi ...," kata Pak Helmi.

"Sini Pi, biar Mami yang nyetir, Papi coba dorong ...," kata Bu Tyas.

Sambil keluar dari mobilnya, Pak Helmi menggerutu.

"Uhhh! Katanya emansipasi!! Giliran dorong mobil, emansipasinya hilang!!!"

[Sumber diambil dan disunting dari:
http://hiburan.kompasiana.com/humor/2010/04/21/humor-emansipasi-wanita-katanya-123597.html]

Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.
(1 Korintus 10:24)